Saham Kembali Ditutup Menguat Meski Laba Turun, Ini Target Terdekat Harga TLKM
Saham TLKM hari ini ditutup di harga Rp3.850 per saham atau menguat 50 poin (1,32 persen) dibandingkan penutupan Selasa
Saham TLKM hari ini ditutup di harga Rp3.850 per saham atau menguat 50 poin (1,32 persen) dibandingkan penutupan Selasa
Bareksa.com - Pada perdagangan Rabu, 31 Oktober 2018, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) kembali ditutup menguat setelah sebelumnya juga ditutup naik.
Saham TLKM hari ini ditutup di harga Rp3.850 per saham atau menguat 50 poin (1,32 persen) dibandingkan penutupan Selasa. Pada perdagangan Selasa, 30 Oktober, harga saham TLKM juga ditutup menguat 3,82 persen dengan berakhir di level Rp3.800 per saham.
Saham TLKM bergerak atraktif pada perdagangan dua hari terakhir. Pada perdagangan Selasa, saham TLKM menjuarai nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencapai Rp598,78 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham TLKM pada perdagangan kemarin antara lain CLSA Sekuritas (KZ) dengan nilai pembelian Rp158,39 miliar, Bahana Sekuritas (DX) Rp109,75miliar, dan UBS Sekuritas (AK) Rp70,25 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham TLKM secara keseluruhan yaitu 26,45 persen, 18,33 persen, dan 11,73 persen.
Intraday Saham TLKM, 31 Oktober 2018
Sumber : Bareksa
Laba Bersih Turun, Manajemen Mengaku Tidak Terlalu Kecewa
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memang mencatatkan kinerja cukup mengecewakan pada kuartal III 2018.
TLKM mencatatkan penurunan laba bersih 20,59 persen sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp14,23 triliun, dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu senilai Rp17,92 triliun.
Namun, perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut mengaku tidak terlalu kecewa. Menurut Direktur Keuangan Telkom, Hary M. Zein, saat ini industri telekomunikasi memang sedang lesu. Toh, kinerja Telkom masih lebih baik ketimbang kompetitor.
"Tren pelemahan industri telekomunikasi sudah berakhir di semester satu tahun ini dan mulai menunjukkan perbaikan di kuartal tiga,” kata Harry, Senin (29/10).
Maka itu, dia yakin, rebound terjadi di periode yang dimulai Juli tersebut.
Sebagai catatan, pada semester satu tahun ini, kinerja Telkom memang mengalami penurunan lebih dalam ketimbang saat ini. Per akhir Juni, laba bersih perseroan turun 26,06 persen. Sementara pendapatan hanya naik tipis 0,54 persen.
Jika dibandingkan dengan kuartal II, kinerja Telkom pada kuartal ketiga terlihat membaik. Pendapatan tercatat tumbuh 8,8 persen quarter on quarter (qoq), sementara EBITDA dan laba bersih tumbuh masing-masing 35,5 persen dan 86,7 persen.
"Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya perseroan dalam memperkuat kinerja bisnis mobile, di samping terus menumbuhkan segmen bisnis fixed line dan melakukan pengelolaan biaya secara efektif," ujar Harry.
Pada kuartal ketiga, segmen bisnis mobile meraih pendapatan Rp23 triliun atau tumbuh 10,1 persen qoq. Salah satu pendorong utama pencapaian ini adalah strategi digital bisnis Telkomsel yang tumbuh cukup tinggi.
Segmen bisnis digital, khususnya layanan data, masih menjadi pertumbuhan Telkomsel dan berkontribusi 54,2 persen dari total pendapatan Telkomsel di kuartal tiga.
Analisis Teknikal Saham TLKM
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham TLKM pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body besar disertai dengan long upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar meskipun berakhir cukup jauh (lima tick) di bawah level tertingginya.
Volume perdagangan terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya menandakan adanya akumulasi beli serta partisipasi yang masih besar dari para pelaku pasar.
Kemudian investor asing juga tercatat membukukan net buy pada perdagangan kemarin senilai Rp293,4 miliar, atau yang terbesar dibandingkan seluruh saham lainnya di BEI. Tidak berbeda, pada hari ini, Rabu (31/10), investor asing kembali mencatatkan net buy Rp146,6 miliar.
Indikator relative strength index (RSI) saham TLKM terpantau masih bergerak naik mengiringi kenaikan saham TLKM dalam empat hari terakhir mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan resisten terdekat berada di level Rp3.910.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.