Meroket dan Juarai Nilai Transaksi, Target Terdekat Harga Saham TLKM Rp3.890

Bareksa • 17 Oct 2018

an image
Petugas memeriksa jaringan base transceiver station (BTS) milik Telkomsel di BTS Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (5/5). Perawatan rutin tersebut dilakukan guna menjaga agar menara BTS bekerja optimal. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Pada perdagangan Selasa, 16 Oktober, Saham TLKM ditutup menguat 3,27 persen di level Rp3.780 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada perdagangan Selasa, 16 Oktober 2018 ditutup menguat 3,27 persen dengan berakhir di level Rp3.780 per saham.

Saham TLKM bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan menjuarai nilai transaksi perdagangan yang mencapai Rp367,83 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham TLKM pada perdagangan kemarin antara lain Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp72,4 miliar, kemudian Macquarie Sekuritas (RX) Rp70,58 miliar, dan JP Morgan Sekuritas (BK) Rp69,17 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham TLKM secara keseluruhan yaitu 19,68 persen, 19,19 persen, dan 18,8 persen.

Strategi TLKM Hadapi Penurunan Bisnis Non Data

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terus berupaya untuk meningkatkan kinerja di sisa tahun 2018 ini. Vice President Corporate Communication TLKM, Arif Prabowo, mengatakan pihaknya tengah berupaya memperbaiki kinerja dari segmen telepon yang memang tengah turun sepanjang empat kuartal terakhir ini.

Menurutnya, tren penurunan segmen telepon terjadi di manapun di seluruh dunia. Bahkan di negara lain penurunan segmen telepon terjadi lebih cepat daripada di Indonesia.

Adanya aplikasi over the top (OTT) yang dapat memberikan layanan komunikasi suara maupun pesan singkat merupakan faktor yang mempengaruhi penurunan segmen telepon.

Ia melanjutkan bahwa yang mungkin akan dilakukan terkait dengan kondisi tersebut adalah dengan memperlambat penurunan yang terjadi. TLKM menawarkan paket voice dan SMS kepada pelanggannya untuk dapat melakukan panggilan dan SMS lebih hemat melalui paket tersebut.

Selain itu, penawaran paket menarik dan bundling layanan tersebut merupakan strategi TLKM untuk memperlambat penurunan segmen telepon. TLKM pun mengoptimalkan usaha untuk memonetisasi layanan data dan broadband.

Selanjutnya, Arif mengungkapkan dengan menaikkan harga paket data, pihaknya tetap optimistis dengan pertumbuhan kinerja perusahaan di semester II 2018 ini.

Untuk tahun ini, TLKM  menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp30 triliun atau sekitar 25 persen dari pendapatan tahun lalu.

Sekitar 50 persen anggaran capex digunakan untuk bisnis mobile, 30 persen digunakan untuk anggaran fixed broadband (jaringan internet) IndiHome, dan 20 persen digunakan untuk pengembangan bisnis lainnya. Hingga akhir semester I 2018, TLKM telah membelanjakan capex Rp14,1 triliun.

Analisis Teknikal Saham TLKM


Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham TLKM pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar hingga berhasil ditutup pada level tertingginya.

Volume juga terlihat menunjukkan peningkatan menandakan adanya aksi pembelian yang besar dari para pelaku pasar. Selain itu, investor asing juga tampak mengoleksi saham TLKM dengan membukukan net buy senilai Rp65,74 miliar, atau yang terbesar dibandingkan seluruh saham lainnya.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak naik meskipun mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang masih kuat dengan target terdekat untuk menutup gap pada level Rp3.830 - Rp3.890 per saham.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.