Berita Hari Ini : BBRI Dikabarkan Masuk ke BEKS, JSMR Rilis Dinfra Rp1,5 Triliun
Marketing sales ASRI Rp3,6 T, INDY bangun terminal di Kalimantan Timur, WIKA tawarkan proyek Rp5 T di Forum IMF-WB Bali
Marketing sales ASRI Rp3,6 T, INDY bangun terminal di Kalimantan Timur, WIKA tawarkan proyek Rp5 T di Forum IMF-WB Bali
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 10 Oktober 2018 :
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)
Pada tahun depan, BEKS berencana melakukan rights issue senilai Rp600 miliar. Terkait hal ini, beredar kabar bahwa PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berpotensi masuk pada rights issue Bank Banten.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Jaja Jarjasih, Direktur Bank Banten, BRI sejak awal sudah serius menjadi partner stategis Bank Banten. “BRI juga sudah bicara dengan Gubernur Banten terkait ini,” kata Jaja ketika ditemui saat paparan publik, kemarin.
Menurut Jaja, Pemerintah Provinsi Banten akan mengeksekusi haknya Rp335 miliar. Sedangkan sisanya diberikan ke investor strategis baik berasal dari publik maupun institusi. Masuknya investor strategis ini maksimal 25 persen.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
JSMR melalui Jasamarga Pandaan Tol akan menerbitkan instrumen investasi berupa Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) dengan total nilai Rp1,5 triliun.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi mengatakan Dinfra yang ditawarkan Jasa Marga akan menjadi Dinfra BUMN pertama di Indonesia. Adapun, emiten dengan kode saham JSMR itu telah mendapatkan izin penerbitan efektif dari OJK pada 8 Oktober 2018.
Fakhri mengatakan, JSMR akan menerbitkan Dinfra senilai Rp1,5 triliun yang akan ditawarkan secara bertahap. Untuk tahap awal, perseroan akan merilis Rp300 miliar.
"Nanti itu akan diterbitkan secara bertahap. Untuk tahap awal sizenya Rp300 miliar," katanya
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
ASRI semakin yakin target marketing sales perusahaan tahun ini akan segera tercapai. Sebab pencapaian penjualan pemasaran perseroan sampai akhir September 2018 sudah sangat signifikan.
Per kuartal III 2018, pengembang Garuda Wisnu Kencana ini telah berhasil mengantongi marketing sales Rp3,62 triliun. Itu setara dengan 90,5 persen dari target perusahaan tahun ini. Dengan begitu, di sisa tiga bulan terakhir ini, ASRI tinggal mengejar penjualan sekitar Rp380 miliar untuk mencapai target setahun penuh di 2018.
PT Indika Energy Tbk (INDY)
Sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnis perusahaan INDY akan membangun satu terminal penyimpanan produk bahan bakar di Kariangau, Kalimantan Timur melalui anak usaha PT Karingau Gapura Terminal Energy.
Direktur Keuangan Indika Energy, Azis Armand, menyampaikan Indika Energy baru akan membangun satu terminal penyimpanan produk bahan bakar di Kariangau, Kalimantan Timur.
“Total biaya pembangunannya mencapai US$108 juta,” katanya
Mengenai pembangunan ini, Armand bilang, proses pembangunan satu terminal penyimpanan produk bahan bakar akan dimulai pada awal 2019 dan ditargetkan akan selesai pada Semester II 2020.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
WIKA turut meramaikan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia yang diselenggarakan di Bali selama 8-12 Oktober 2018.
WIKA merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang turut menawarkan kesempatan investasi kepada calon investor yang menghadiri ajang Internasional tersebut.
Antonius Steve Kosasih, Direktur Keuangan WIKA mengatakan, saat ini WIKA mengerjakan banyak Proyek Strategis Nasional (PSN) dan juga sedang merencanakan berbagai proyek investasi. Proyek-proyek tersebut akan diperkenalkan dalam forum-forum IMF-World Bank untuk mencari para calon investor.
Menurutnya, total investasi dari berbagai proyek yang ditawarkan WIKA lebih dari Rp5 triliun. "Tetapi masih kami kaji lagi sampai seberapa besar yang bisa menerima investasi asing." kata Steve
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.