Meroket 228 Persen Sejak IPO, Begini Fundamental Keuangan CITY

Bareksa • 04 Oct 2018

an image
ekerja menggarap pembangunan rumah subsidi, di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (9/1). Kementerian PUPR mencatat pencapaian program satu juta rumah pada 2017 mencapai 896.231 unit, dan pada 2018 menargetkan menyelesaikan kekurangan pembangunan perumahan sebanyak 103.769 unit. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Saham yang bergerak di sektor properti ini telah masuk radar UMA Bursa Efek Indonesia

Bareksa.com - PT Natura City Developments Tbk (CITY) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Jumat (28/9). Perusahaan dengan kode saham CITY tersebut merupakan perusahaan ke-37 yang melantai pada tahun ini dan ke-600 yang melantai sepanjang Bursa Efek Indonesia (BEI) berdiri.

Hingga 3 oktober 2018, saham CITY telah naik 228 persen dari harga IPO Rp120 menjadi Rp394 per saham. Saham CITY telah masuk radar UMA (unusual market activity) BEI.

Perusahaan yang bergerak di sektor properti ini merupakan anak usaha dari PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan kepemilikan mayoritas mencapai 51,46 persen dan sebanyak 48,15 persen oleh publik.

Historikal Saham CITY 28 September - 3 Oktober 2018


Sumber : Bareksa

Bagaimana Kondisi Fundamental nya?

Mengutip data RTI per Maret 2018, perusahaan mempunyai penjualan mencapai Rp13,14 miliar. Menariknya kondisi laporan operating profit perusahaan justru minus Rp601 juta. Artinya, kegiatan perusahaan secara operasional terbilang tidak baik.

Sebab, lebih besar dana operasional dibanding pendapatan perusahaan. Hal itu juga dibuktikan dengan laporan cash flow perusahaan yang tercatat juga minus Rp14,84 miliar.

Meski begitu, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih Rp76,11 juta. Sehingga dapat diartikan, jika perusahaan mampu mendapatkan pendapatan lain-lain di luar bisnis utama perusahaan.

Historikal EPS Perusahaan

Sumber : RTI, diolah Bareksa

Meski secara operasional di kuartal I 2018 tidak begitu baik, namun perusahaan sejak 2015 mampu mencatatkan EPS atau laba per saham 

bagi investornya. Artinya, sejak 2015 perusahaan konsisten menghasilkan profit.

Secara  P/E ratio atau perbandingan harga saham dengan laba per saham, CITY juga mempunyai rasio yang terbilang tinggi untuk sektor properti.

Dengan membagi harga saham Rp394 terhadap EPSnya Rp19, maka P/E ratio CITY sebesar 20,73x. Sedangkan menurut website Reuters, sektor Properti di Indonesia mempunyai rata-rata P/E ratio 18,38x.

Sekedar tambahan informasi, P/E ratio CITY masih berpeluang untuk terus naik jika harga saham masih terus menguat.

Semakin tinggi rasio P/E menggambarkan semakin mahal harga saham suatu perusahaan secara fundamental.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.