Freeport Indonesia Segera Dikuasai Inalum, Saham ANTM Terbang Namun FCX Longsor
Sejak 12 Juli 2018 hingga kemarin, harga saham FCX sudah longsor 19 persen
Sejak 12 Juli 2018 hingga kemarin, harga saham FCX sudah longsor 19 persen
Bareksa.com - Harga saham perusahaan tambang pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), terbang menjelang pengumuman rampungnya akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia oleh Indonesia melalui holding badan usaha milik negara sektor tambang Kamis sore ini, 27 September 2018.
Namun sebaliknya saham Freeport-McMoRan Inc (FCX), induk usaha Freeport Indonesia justru longsor pada perdagangan Rabu, 26 September 2018 waktu Amerika Serikat. Di Bursa Saham New York (NYSE), saham FCX tercatat minus 3,38 persen menjadi US$14 per saham.
Jika dilihat dalam sepekan terakhir, harga saham FCX juga anjlok 5,3 persen dari US$14,83 per saham pada 28 Agustus 2018.
Jika dilihat sejak 12 Juli 2018, ketika penandatanganan head of agreement pengambilalihan 51 persen saham Freeport Indonesia dilakukan, maka saham FCX sudah terjun 19 persen. Pada 12 Juli 2018, harga saham FCX ditutup di level US$17,29 per saham.
Secara year to date yakni sejak 2 Januari 2018 yang saat itu harga saham FCX bertengger di level US$19,77 per saham, maka hingga kemarin harga saham perusahaan tambang asal Negeri Abang Sam itu sudah terperosok 29,1 persen.
Menurut catatan Reuters, nilai kapitalisasi pasar saham FCX saat ini senilai US$20,9 miliar atau setara Rp308,5 triliun dengan kurs saat ini (kurs Rp14.693 per dolar AS).
Kinerja Saham FCX di Bursa Saham New York (NYSE) YtD 2018
Sumber : Yahoo Finance
Rencananya sore ini, pemerintah mengumumkan rampungnya akuisisi mayoritas saham Freeport Indonesia oleh induk usaha holding BUMN tambang, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Inalum akan menandatangani sales and purchase agreement (SPA) dengan Freeport-McMoRan Inc dan PT Rio Tinto Indonesia.
Penandatanganan akan dilakukan di Ruang Sarulla Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral pada pukul 16.00 WIB. Penandatanganan SPA ini merupakan tindak lanjut dari head of agreement (HoA) yang sudah ditandatangani pada 12 Juli 2018.
Baca juga :
Freeport : Kepastian Operasi hingga 2041, Rio Tinto : Perjanjian Tidak Mengikat
Ditandatangani, Ini Isi Perjanjian Divestasi 51 Persen Saham Freeport ke Inalum
Negosiasi Freeport Masih Berlangsung, Inalum : Indonesia Dapat Harga Terbaik
Dengan ditandatanganinya SPA ini, Inalum akan resmi memiliki 51 persen saham Freeport Indonesia. Rencananya, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson dan perwakilan dari Rio Tinto.
Tercatat secara intraday pada Kamis siang pukul 14.35 WIB, harga saham ANTM meroket 4,35 persen jadi Rp835 per saham.
Sumber : Bareksa.com
Untuk diketahui, Inalum telah menandatangani pokok-pokok perjanjian (head of agreement) dengan Freeport-McMoRan dan Rio Tinto terkait dengan divestasi saham PT Freeport Indonesia pada 12 Juli lalu. Kepemilkan Inalum atas saham Freeport Indonesia setelah transaksi tuntas akan menjadi 51 persen dari sebelumnya 9,36 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sebelumnya mengatakan head of agreement tersebut selaras dengan kesepakatan antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika.
“Di mana pemerintah daerah akan mendapatkan saham 10 persen dari kepemilikan saham Freeport Indonesia,” ujarnya. (Baca : Negosiasi Freeport Masih Berlangsung, Inalum : Indonesia Dapat Harga Terbaik)
Untuk merealisasikan perjanjian tersebut, Inalum nantinya akan membentuk usaha patungan (joint venture/JV) dengan Pemprov Papua dan Pemkab Mimika agar pemerintah daerah memiliki 10 persen saham Freeport Indonesia. Head of agreement yang telah ditandatangani memuat perjanjian penjualan saham FCX dan Rio Tinto di Freeport Indonesia kepada Inalum.
Inalum akan mengeluarkan dana US$3,85 miliar atau sekitar Rp53 triliun untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di Freeport Indonesia dan 100 persen saham PT Indocopper Investama milik FCX. Indocopper merupakan pemilik 9,36 persen saham Freeport Indonesia.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.