Melesat 82,8 Persen Sejak Awal Tahun, Saham MCAS dalam Momen Uptrend
Saham MCAS pada perdagangan Kamis, 30 Agustus 2018, ditutup menguat 2,59 persen dan berakhir di level Rp3.560
Saham MCAS pada perdagangan Kamis, 30 Agustus 2018, ditutup menguat 2,59 persen dan berakhir di level Rp3.560
Bareksa.com - Harga saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) pada perdagangan Kamis, 30 Agustus 2018, ditutup menguat 2,59 persen dan berakhir di level Rp3.560 per saham. Saham MCAS ditransaksikan sebanyak 1.664 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp42,4 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham MCAS pada perdagangan kemarin antara lain Trimegah Sekuritas (LG) dengan nilai pembelian Rp14,72 miliar, Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp3,5 miliar, dan Lotus Andalan Sekuritas (YJ) Rp2,7 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham MCAS secara keseluruhan yaitu 34,72 persen, 8,25 persen, dan 6,37 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Sejak awal tahun hingga kemarin saham MCAS telah meroket 82,8 persen.
Gencar Ekspansi
M Cash Integrasi terus mengembangkan jaringan distribusi digitalnya, salah satunya melalui platform online to offline (O2O) atau digital kiosk. Sampai semester I 2018 lalu, perusahaan telah memasang sekitar 1.700 unit kiosk yang 75 persennya tersebar di jabodetabek.
Sampai akhir tahun nanti perseroan menargetkan jumlah kiosk ditambah menjadi 4.000 unit. Sebagai pembanding, sampai akhir tahun lalu jumlah kiosk M-Cash berjumlah 809 unit.
Perusahaan menyiapkan anggaran Rp30 miliar hingga Rp40 miliar untuk ekspansi itu. Dari dana tersebut, sekitar 80 - 90 persen dialokasikan untuk pengembangan kiosk dan dan sisanya untuk pengembangan platform digital kiosk, aplikasi/chatbots serta sistem backend dan pengamanan (security).
"Secara umum, capex per mesin kiosk berkisar antara Rp5 juta sampai Rp40 juta, bergantung dari jenis dan fitur dari kiosk itu sendiri," ujar Stanley Tjiandra, Kepala Hubungan Relasi M Cash Integrasi, seperti dilansir dari Kontan.
Selain penambahan kiosk, emiten dengan kode saham MCAS ini juga menambah 9.000 agen digital menjadi 36.000 agen di semester I. Sedangkan per 2.017 jumlah agen MCAS berjumlah 27.000.
"Kami yakin jumlah agen ini akan terus bertambah mengingat jumlah pengusaha UMKM di Indonesia yang mencapai 59 juta," ujarnya.
Sedangkan sampai akhir tahun nanti, jumlah agen akan ditambahkan menjadi 38.000 agen.
Selain penambahan saluran distribusi lewat agen dan kios digital, MCAS juga terus menambah jumlah produk digital yang disediakan di platform-nya, yang saat ini mencapai 1.055 SKU dibandingkan pada akhir 2017 lalu sebanyak 250 SKU . Salah satu produk layanan terbaru adalah top-up e-money serta pembayaran via QR code.
Stanley menambahkan pada kuartal IV nanti, perseroan juga akan merintis bisnis advertising yang akan dipasang di kiosk bekerja sama dengan perusahaan digital cloud advertising PT Digital Marketing Solution, yang merupakan anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).
Strategi ekspansi saluran distribusi yang agresif serta pengembangan jumlah produk dan layanan yang dilakukan perseroan memberikan hasil yang positif. Merujuk laporan keuangan perusahaan, di semester I ini tercatat pendapatan MCAS tumbuh 187,46 persen menjadi Rp1,83 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp474,66 miliar.
Analisis Teknikal Saham MCAS
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham MCAS pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga ditutup tiga tick di bawah level tertingginya.
Secara volume perdagangan saham MCAS menunjukkan lonjakan menandakan saham ini cukup banyak ditransaksikan oleh pelaku pasar. Dalam jangka pendek, saham MCAS terlihat sedang dalam momentum uptrend yang cukup baik.
Sementara dalam major trennya, saham MCAS juga terlihat masih dalam strong uptrend sejak awal tahun ini yang ditandai dengan posisi MA 5 > MA 20 > MA 60.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau masih bergerak naik meskipun mulai mendekti area jenuh beli mengindikasikan sinyal kenaikan yang masih cukup kuat.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.