BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : PLN Rugi Rp5,35 Triliun, Minyak WTI Tembus US$70,25 per Barel

Bareksa31 Agustus 2018
Tags:
Berita Hari Ini : PLN Rugi Rp5,35 Triliun, Minyak WTI Tembus US$70,25 per Barel
Sejumlah teknisi mengerjakan pemasangan jaringan listrik PLN di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/12). Pemerintah terus berupaya meningkatkan dan menyediakan pasokan listrik kepada masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan ditargetkan pada 2019 mendatang seluruh wilayah di Indonesia akan mendapatkan pasokan listrik. (ANTARA FOTO/Mohamad H)

AKRA kantongi 30 calon tenant kawasan JIIPE, Inalum bangun gedung kantor di Kuala Tanjung, IBFN right issue Rp105 miliar

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 31 Agustus 2018 :

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)

PLN menderita kerugian sepanjang semester I 2018. Dalam laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PLN mencatatkan kerugian Rp5,35 triliun. Padahal semester I 2017, perusahaan listrik pelat merah itu mengantongi laba bersih Rp2,3 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Kerugian tersebut akibat meningkatnya beban usaha yang ditanggung oleh PLN. Beban usaha perusahaan ini menanjak dari Rp130,25 triliun di semester I 2017 menjadi Rp 142,42 triliun pada semester I 2018.

Beban usaha PLN antara lain meliputi beban bahan bakar pelumas yang meningkat 16,73 persen dari Rp55,39 triliun pada semester I 2017 menjadi Rp64,66 triliun di semester I 2018.

Sementara beban pembelian tenaga listrik naik 10,07 persen dari Rp 34,35 triliun menjadi Rp37,81 triliun. Kemudian, beban untuk pemeliharaan bertambah 20,07 persen dari Rp7,92 triliun menjadi Rp9,51 triliun

Beban penyusutan PLN naik 6,5 persen dari Rp14,18 triliun menjadi Rp15,11 triliun. PLN juga mencatatkan rugi kurs Rp11,57 triliun. Padahal di periode yang sama tahun lalu PLN hanya mencatatkan kerugian kurs Rp222,45 miliar.

Harga Minyak Mentah Global

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berakhir menembus level US$70 per barel untuk pertama kalinya dalam sebulan pada perdagangan kemarin seiring dengan menyusutnya suplai dari AS dan Iran.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menguat 1,1 persen atau 74 sen dan ditutup di US$70,25 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi dalam lebih dari lima pekan. Total volume yang diperdagangkan sekitar 35 persen di bawah rata-rata 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober bertambah 63 sen dan berakhir di level US$77,77 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level tertinggi sejak awal Juli. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$7,52 terhadap WTI.

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

AKRA sudah mengantongi 30 perusahaan yang berminat menjadi tenant di kawasan industri Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE). Namun, calon penyewa itu masih wait and see menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.

Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo, menyampaikan JIIPE merupakan aset strategis perusahaan yang akan memberikan pendapatan berkelanjutan (recurring income). Namun, saat ini bisnis kawasan industri sedang mengalami kelesuan.

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)

Inalum yang merupakan induk holding badan usaha milik negara pertambangan berpusat di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, dalam waktu dekat akan membangun sebuah gedung perkantoran yang modern dan representatif di kawasan lapangan bola A-Camp Kuala Tanjung.

Groundbreaking gedung INALUM ini telah dilakukan di Kuala Tanjung yang dihadiri manajemen Inalum serta instansi pemerintah pusat dan daerah, kemarin.

Gedung yang akan dibangun terdiri atas 1 unit gedung 8 lantai dan 1 unit ballroom dengan total luas bangunan 32.353 meter persegi, yang berdiri di atas lahan seluas 2,37 hektare ini ditargetkan mampu menampung 1.000 orang karyawan.

PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN)

Sejumlah emiten gencar menggalang dana lewat aksi rights issue. IBFN bakal menggelar rights issue pada Akhir September 2018. Kini perusahaan pembiayaan ini masih menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur IBFN Alexander Reyza berharap melalui rights issue bisa mendapatkan dana segar Rp105,83 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja, seperti biaya overhead kantor, biaya-biaya kepada pihak ketiga seperti utang usaha, pembelian barang-barang modal dan keperluan ekspansi usaha.

Rencana rights issue bakal terealisasi, karena sudah ada pembeli siaga yaitu PT Northcliff Indonesia atau Northcliff. IBFN berencana melakukan penawaran sebanyak 264.579.856 saham atau setara 16,67 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penambahan modal dengan rights issue.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,58

Up0,49%
Up3,72%
Up0,04%
Up4,75%
Up18,40%
-

Capital Fixed Income Fund

1.792,73

Up0,56%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,95%
Up16,60%
Up40,13%

I-Hajj Syariah Fund

4.871,33

Up0,59%
Up3,20%
Up0,03%
Up6,16%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,73

Up0,53%
Up3,64%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147

Up0,31%
Up2,63%
Up0,03%
Up4,97%
Up14,27%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua