Adaro - EMR Resmi Ambil Alih Tambang Kestrel dari Rio Tinto, Saham ADRO Menguat

Bareksa • 01 Aug 2018

an image
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (tengah) berbincang dengan Direktur Coaltrade Services International Pte. Ltd (CTI) Pepen Handianto Danuatmadja (kiri) dan General Manager International Marketing & Trade CTI Neil Litte (kanan) di Singapura.ANTARA FOTO

Kepemilikan atas Kestrel jadi Kestrel Coal Resources Pty Ltd (80 persen) dan Mitsui Coal Australia (20 persen)

Bareksa.com – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) bersama EMR Capital Ltd merampungkan akuisisi terhadap kepemilikan Rio Tinto atas Kestrel Coal Mine (Kestrel) yang meliputi 80 persen kepemilikan. Penyelesaian transaksi yang berlangsung hari ini (Rabu 1 Agustus 2018) ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan kesepakatan antara Adaro dan EMR pada 27 Maret 2018.

EMR dan Adaro Energy akan secara bersama-sama mengelola dan mengoperasikan tambang Kestrel. Setelah transaksi ini dirampungkan, kepemilikan atas Kestrel meliputi Kestrel Coal Resources Pty Ltd (80 persen) dan Mitsui Coal Australia (20 persen). Kestrel Coal Resources Pty Ltd merupakan perusahaan patungan yang dibentuk Adaro Energy (48 persen) dan EMR (52 persen).

Adaro Energy siap untuk mengoperasikan Kestrel secara aman dan efisien serta menyambut baik kesempatan untuk bermitra dengan Mitsui Coal Australia. Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan akuisisi terhadap Kestrel merupakan bagian penting dari ekspansi strategis kami untuk portofolio batu bara metalurgi yang telah dimulai dengan Adaro MetCoal.

“Eksistensi kedua aset batubara metalurgi berkelas dunia ini di bawah naungan pilar Adaro Mining akan memperkuat posisi kami di pasar batu bara metalurgi dan menunjang pertumbuhan Adaro Energy dalam jangka panjang,” ujar Garibaldi.

Adaro MetCoal memiliki salah satu sumber daya batu bara metalurgi terbesar yang belum dikembangkan dan sinergi yang tercipta di antara kedua aset tersebut menawarkan potensi pengembangan yang besar dan memaksimalkan penciptaan nilai.

“Adaro Energy gembira dengan rampungnya transaksi ini dan siap bekerja sama dengan EMR supaya inisiatif ini menjadi upaya bisnis yang sukses,” tambah Garibaldi.

Kestrel merupakan aset batubara metalurgi berkualitas yang memiliki basis sumber daya dengan usia yang panjang, infrastruktur yang solid dan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi. Tambang ini terletak 40 kilometer di utara kota Emerald yang berada di area batu bara Bowen Basin di tengah negara bagian Queensland.

Pada tahun 2017, 2 Kestrel memproduksi 4,25 Mt batubara metalurgi berkualitas tinggi dan memiliki cadangan yang dapat dijual (marketable reserves) sebesar 146 Mt dan sumber daya sebesar 241 Mt.

Saham ADRO Menguat

Bersamaan dengan pengumuman penyelesaian akuisisi ini, saham ADRO tercatat menguat hingga pukul 14:15 WIB. Harga saham ADRO menjadi Rp1.980 atau naik 3,67 persen dari penutupan hari sebelumnya Rp1.905.

Penguatan saham ADRO terjadi atas transaksi 424.977 lot dengan frekuensi 5.287 kali bernilai lebih dari Rp83 miliar. Dari transaksi yang ada, saham ADRO banyak dibeli dan dijual melalui broker Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Sebagai pembeli, broker dengan kode YP ini mencatat volume 59.621 saham dengan frekuensi 651 kali pada harga rata-rata Rp1.958. Sementara sebagai penjual, YP mencatat volume 61.508 saham dengan frekuensi 832 kali pada harga rata-rata Rp1.957.

Intraday Saham ADRO Rabu, 1 Agustus 2018 hingga Pukul 14:15 WIB

Sumber: Bareksa.com

Meski menguat hari ini, saham ADRO sepanjang tahun ini hingga akhir Juli 2018 sedang mengalami tren penurunan. Terutama setelah menyentuh level penutupan tertingginya Rp2.560 pada 29 Januari 2018.

Saham ADRO sempat menyentuh level terendah Rp1.625 pada 8 Mei 2018 sebelum akhirnya kembali menguat dan menutup akhir Juli 2018 pada level Rp1.905.

Dengan level penutupan akhir Juli, maka saham ADRO dalam 7 bulan tahun ini naik 2,42 persen dari posisi akhir tahun 2017 Rp1.860.

(AM)