Apakah Ada Biaya Pembelian Reksadana?

Bareksa • 30 Jul 2018

an image
Ilustrasi keuntungan dari investasi di reksadana, saham, obligasi, deposito yang digambarkan dengan tangan menunjukkan lambang persen warna merah.

mayoritas produk reksadana yang tersedia di Bareksa tidak mengenakan biaya pembelian kepada investor

Bareksa.com – Dalam berinvestasi reksadana, terdapat sejumlah biaya yang dikenakan kepada investor, salah satunya adalah biaya pembelian atau biasa disebut subscription fee. Namun, mayoritas produk reksadana yang tersedia di Bareksa tidak mengenakan biaya pembelian kepada investor.

Perusahaan manajer investasi biasanya menetapkan biaya pembelian kepada investor dengan nilai yang berbeda-beda. Secara umum, range biaya pembelian reksadana yang akan dikenakan kepada investor yakni sekitar 0 persen hingga maksimal 5 persen.

Pengenaan biaya pembelian tersebut biasanya khusus untuk reksadana yang berjenis aktif. Sebagai informasi, terdapat dua jenis reksadana, yakni pasif dan aktif berdasarkan gaya pengelolaannya.

Reksadana pasif merupakan produk yang dalam pengelolaannya, manajer investasi tidak aktif memperdagangkan portofolio di dalam produk tersebut. Jenis reksadana pasif seperti reksadana pasar uang dan reksadana indeks.

Sementara jenis produk reksadana aktif adalah reksadana yang dalam pengelolaannya, manajer investasi (fund manager) lebih aktif memperdagangkan portofolio aset reksadana dengan tujuan mencapai keuntungan yang maksimal. Jenis reksadana aktif misalnya adalah reksadana pendapatan tetap, campuran dan saham.

Jenis reksadana aktif itulah yang umumnya dikenakan biaya pembelian oleh perusahaan manajer investasi. Khusus di Bareksa, ada dua manajer investasi yang mengenakan biaya pembelian, yaitu produk-produk reksadana aktif yang dikelola oleh Schroder Investment Management Indonesia dan BNP Paribas Investment Partners. Berikut adalah produk-produk reksadana milik dua manajer investasi tersebut yang tersedia di Bareksa dan dikelola secara aktif.

Produk Reksadana BNP Paribas Investment Partners di Bareksa

Sumber: Bareksa

Produk Reksadana Schroder Investment Management Indonesia di Bareksa

Sumber: Bareksa

Biaya Transaksi

Pada dasarnya, ada tiga biaya (fee) yang dapat dikenakan kepada investor reksadana. Tiga biaya tersebut adalah fee pembelian (subscription fee), penjualan (redemption fee) dan pengalihan (switching fee). Namun, biasanya sejumlah manajer investasi tidak mengenakan fee pembelian dan penjualan pada produk reksadana pasar uang.

Untuk produk reksadana selain pasar uang, perusahaan manajer investasi menetapkan biaya pembelian dan penjualan berbeda-beda. Namun, range fee tersebut biasanya berada pada kisaran 0 persen hingga maksimum 5 persen.

Meski begitu, khusus untuk penjualan, ada beberapa manajer investasi yang menggratiskan biaya penjualan apabila investor telah memiliki produk reksadana itu dalam jangka waktu tertentu. Biasanya manajer investasi menggratiskan biaya jual apabila pemilik unit reksadana yang telah memiliki produk di atas 6 bulan atau satu tahun.

Gratisnya biaya penjualan reksadana setelah periode tertentu merupakan salah satu langkah edukasi bagi masyarakat agar menjadi investor jangka panjang. Dengan menjadi investor jangka panjang, masyarakat akan mendapatkan manfaat produk reksadana lebih besar.

Selain biaya beli dan jual, ada juga biaya pengalihan (switching fee) antar produk reksadana dalam perusahaan manajer invesatsi yang sama. Biaya pengalihan ini timbul jika anda ingin mengalihkan reksadana saham anda di perusahaan manajer investasi A ke reksadana campuran yang dikelola perusahaan yang sama.

Biaya pengalihan ini nilainya berbeda-beda di antara perusahaan manajer investasi. Tetapi rangenya ada pada kisaran 0-2 persen. (hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.