Bareksa.com - Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada perdagangan Senin 23 Juli 2018, ditutup menguat 1 persen dengan berakhir di level Rp2.020 per saham. Saham WSKT ditransaksikan sebanyak 4.440 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp94,69 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham WSKT pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp14,26 miliar, kemudian Danareksa Sekuritas (OD) Rp10,48 miliar, dan Morgan Stanley Sekuritas (MS) Rp9,2 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham WSKT secara keseluruhan yaitu 15,06 persen, 11,07 persen, dan 9,72 persen.
Kinerja WSKT Semester I 2018
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengatur strategi untuk menyehatkan arus kas perseroan serta menjaga rasio utang di tengah sejumlah ekspansi yang dijalankan.
Merujuk laporan keuangannya, WSKT tercatat membukukan defisit arus kas operasi yang merangkak naik sejak semester I 2014 hingga semester I 2018.
Sementara dari sisi kewajiban, total utang emiten konstruksi pelat merah ini terus naik dari Rp 6,78 triliun pada semester I 2014, menjadi Rp91,36 triliun pada semester I 2018.
Adapun ekuitas naik dari Rp2,34 triliun pada semester I 2014, menjadi Rp26,23 triliun pada semester I 2018.
Kinerja Keuangan Waskita Karya
Sumber: Laporan Keuangan, diolah Bareksa
Direktur Keuangan Waskita Karya, Haris Gunawan, menjelaskan proyeksi penerimaan kas dari proyek turnkey mencapai Rp19 triliun hingga akhir tahun ini.
Angka tersebut berasal dari proyek light rapid transit (LRT) Palembang senilai Rp4 triliun dan sisanya dari proyek jalan tol.
Selain itu, Haris mengatakan target utang berbunga berbanding ekuitas perseroan sampai dengan akhir tahun masih sesuai dengan kebijakan manajemen di level 2 kali.
Dari sisi kinerja, Waskita Karya mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp2,99 triliun pada paruh pertama 2018, melonjak 133,26 persen dari sebelumnya Rp1,28 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian tersebut didukung oleh sisi pendapatan yang meningkat 47,28 persen menjadi Rp22,89 triliun pada enam bulan pertama 2018, dari sebelumnya Rp15,54 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Analisis Teknikal Saham WSKT
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham WSKT pada perdagangan kemarin membentuk shooting star yang menggambarkan saham ini mengalami tekanan akibat profit taking meskipun telah dibuka di zona hijau sejak awal perdagangan.
Volume terpantau menunjukkan kenaikan menandakan antusiasme pelaku pasar yang meningkat pada saham ini. Selain itu, penurunan saham WSKT kemarin terlihat tertahan di garis MA 5 dengan momentum golden cross yang masih terjaga.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) saham WSKT juga terlihat mulai mencoba kembali bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang masih tertahan dengan potensi resisten terdekat di level Rp2.120 per saham.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.