5 Sentimen Pendorong Pasar Pekan Ini, Investor Wajib Baca

Bareksa • 16 Jul 2018

an image
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyampaikan pidato pertamanya tentang kebijakan moneter di depan Kongres AS. (www.federalreserve.gov/www.flickr.com)

Trump dan Putin akan bertemu di Helsinki, Gubernur The Fed Jerome Powell akan paparkan ekonomi AS

Bareksa.com - Kondisi geopolitik dapat bertahan di pasar pada minggu mendatang, karena investor melihat ke depan akan ada pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin (16 Juli 2018).

Seminggu ke depan juga merupakan minggu pertama dari musim laba kuartal kedua di Wall Street, dengan perusahaan-perusahaan seperti Netflix, Goldman Sachs, IBM dan Microsoft yang siap melaporkan kinerjanya. Selain itu, juga ada pernyataan penting dari Gubernur The Fed Jerome Powell, pada hari Selasa dan Rabu (17-18 Juli 2018) sebelum diskusi panel mengenai ekonomi dan kebijakan moneter.

Beberapa laporan penting mengenai ekonomi juga diperkirakan, dengan penjualan ritel pada hari Senin berada di daftar teratas.

Sementara di Asia, China dijadwalkan akan merilis data pertumbuhan kuartal kedua yang akan dipublikasikan di tengah peringatan dari analis bahwa perselisihan perdagangan baru-baru ini dengan AS dapat menyeret pada aktivitas ekonomi.

Fokus pasar juga sebagian besar tertuju pada langkah-langkah potensial berikutnya dari konflik perdagangan AS-China. AS mengancam tarif 10 persen untuk impor China senilai US$200 miliar pada minggu lalu. Namun, kurangnya tanggapan dari China terhadap hal tersebut sejauh ini telah meredakan beberapa kekhawatiran akan konflik lanjutan.

Kekhawatiran perang perdagangan telah memanas selama berbulan-bulan, investor gelisah atas prospek tambahan lebih lanjut dalam ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.

Lebih rinci berikut beberapa peristiwa ekonomi yang paling mungkin memengaruhi pasar pekan ini yang dikutip dari investing.com :

1. Pertemuan Trump-Putin

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pertemuan pertama mereka di Helsinki, Finlandia pada hari Senin.

Tidak satu pihak pun mengharapkan KTT satu hari tersebut untuk menghasilkan terobosan kebijakan besar mengingat hubungan AS-Rusia yang porak-poranda, yang mengalami pasang surut terendah sejak Perang Dingin.

Analis geopolitik memperkirakan Putin mendesak Trump untuk melunakkan sanksi yang dikenakan atas Ukraina, sementara Trump mengatakan dia akan menekan Putin atas segala sesuatu dari tuduhan ikut campur dalam pemilihan AS 2016 untuk perang di Suriah.

2. Laporan Keuangan Q2 AS

Ada sekitar 60 perusahaan dalam indeks S&P 500 akan melaporkan laba dalam seminggu ke depan, termasuk tujuh saham Dow, dalam apa yang akan menjadi minggu besar pertama musim laba kuartal kedua. Bank of America (NYSE: BAC) dan BlackRock (NYSE: BLK) melaporkan pada hari Senin, bersama dengan perusahaan teknologi Netflix (NASDAQ: NFLX).

Pada hari Selasa Goldman Sachs (NYSE: GS), Johnson & Johnson (NYSE: JNJ) dan United Health (NYSE: UNH) akan melaporkan kinerja mereka. Pada hari Rabu, Morgan Stanley (NYSE: MS), American Express (NYSE: AXP) dan IBM (NYSE: IBM) akan melaporkan laba.

Microsoft (NASDAQ: MSFT), Advanced Micro Devices (NASDAQ: AMD) dan Blackstone (NYSE: BX) akan mengungkap performa pada hari Kamis. Terakhir, kinerja perusahaan General Electric (NYSE: GE) dan Honeywell (NYSE: HON) akan dilaporkan pada hari Jumat.

Analis memperkirakan kuartal kedua menguat, dengan pertumbuhan laba sekitar 21 persen, menurut data Thomson Reuters. Namun, beberapa waktu terakhir ketegangan perdagangan melanda dan bisa berdampak terhadap keuntungan perusahaan, sehingga analis cenderung meneliti pernyataan prospek untuk melihat apakah perusahaan akan membahas dampak kebijakan perdagangan Trump pada rencana pengeluaran di masa depan, biaya input dan profitabilitas.

3. Pernyataan Gubernur The Fed

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell diminta untuk memberikan pernyataan mengenai kebijakan moneter semi-tahunan tentang perekonomian di depan komite Senat dan DPR di Washington DC.

Powell dijadwalkan untuk memberi pernyataan tentang ekonomi sebelum Komite Perbankan Senat pada hari Selasa pukul 10:00 pagi waktu setempat. Pada hari Rabu, dia akan muncul di depan Komite Jasa Keuangan DPR juga pada pukul 10:00 pagi waktu setempat. Teks pernyataan akan dirilis 90 menit sebelum dia mulai berbicara.

Komentar Powell akan dimonitor secara cermat untuk petunjuk lebih lanjut tentang kapan dan seberapa cepat Fed akan menaikkan suku bunga.

Laporan semi tahunan Fed tentang kebijakan moneter, yang dikirim ke Kongres Jumat lalu, menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang "solid" dan menegaskan kembali rencananya untuk terus menaikkan suku bunga secara bertahap.

4. Penjualan Ritel AS

Departemen Perdagangan akan mempublikasikan data penjualan ritel untuk Juni pada hari Senin pukul 8:30 pagi waktu setempat.

Perkiraan konsensus adalah laporan tersebut akan menunjukkan penjualan ritel naik 0,4 persen bulan lalu, lebih moderat dibandingkan kenaikan 0,8 persen pada bulan Mei. Sementara jika tidak termasuk sektor mobil, penjualan diharapkan meningkat 0,4 persen, setelah naik 0,9 persen sebulan sebelumnya.

Naiknya penjualan ritel dari waktu ke waktu berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, sementara sinyal penjualan yang lebih lemah membuat ekonomi menurun. Sekedar informasi, belanja konsumen menyumbang sekitar 70 persen dari pertumbuhan ekonomi AS.

5. PDB Q2 China

China akan menjadi negara ekonomi besar pertama yang melaporkan data pertumbuhan PDB kuartal kedua yang akan diterbitkan sekitar pukul 10.00 pada hari  Minggu waktu setempat.

Laporan tersebut diperkirakan menunjukkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tumbuh 6,7 persen pada periode April-Juni, sedikit moderat dibandingkan pertumbuhan 6,8 persen pada kuartal pertama. Negari Tirai Bambu juga akan mempublikasikan data produksi industri pada bulan Juni, investasi aset tetap dan penjualan ritel bersama dengan laporan PDB.

China yang merupakan eksportir terbesar di dunia, sejauh ini lolos dari pukulan besar terhadap sektor perdagangan luar negerinya meskipun ketegangan perdagangan dengan AS meningkat. Washington dan Beijing tampaknya semakin mengarah ke konflik perdagangan terbuka setelah beberapa putaran perundingan gagal menyelesaikan keluhan AS atas kebijakan industri China, kurangnya akses pasar di China dan defisit perdagangan AS sebesar US$375 miliar.

 (hm)