Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 25 Juni 2018 :
Medium Term Notes BUMN
Sejumlah surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) badan usaha milik negara dengan total jumlah pokok Rp764 miliar akan jatuh tempo pada semester II 2018.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Minggu (24/6/2018), tercatat tiga medium term notes BUMN akan jatuh tempo pada paruh kedua tahun ini.
Surat utang tersebut berasal emisi dari PT Perkebunan Nusantara XIII, PT Len Industri (Persero), serta Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas).
Penjualan Ritel Lebaran
Penjualan ritel selama Lebaran tahun 2018 mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun lalu. Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Handaka Santosa, mengatakan penjualan ritel tumbuh menggembirakan hingga 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Ini cukup luar biasa, bahkan di luar ekspektasi, karena sejak 2016 ritel tumbuh cukup lambat di bawah 10 persen," ungkap Handaka.
Padahal menurutnya, penjualan ritel Lebaran tahun ini sebenarnya hanya diprediksi tumbuh 10 - 12 persen.
Aturan Loan to Value
BI mengatakan aturan mengenai loan to value (LTV) masih akan dibahas dalam rapat dewan gubernur (RDG) bulan Juni 2018.
Rapat dewan gubernur akhir bulan ini akan diadakan dua hari yaitu Rabu dan kamis mendatang, 27 - 28 Juni 2018
"(Aturan resmi mengenai LTV) masih menunggu hasil rapat dewan gubernur bulanan," kata Filianingsih Hendarta, Asisten Gubernur BI.
PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT)
Tren kenaikan harga komoditas batu bara membawa berkah bagi SMMT Pada kuartal I 2018, emiten ini berhasil memproduksi batu bara sebanyak 307.000 ton. Angka ini naik 54 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara, volume penjualan secara konsolidasi naik 39 persen menjadi 351.000 ton. Tahun ini, Golden Eagle berencana melakukan eksplorasi lanjutan untuk beberapa aset di Sumatera.
Kebutuhan batu bara di pasar domestik tahun ini mencapai 120 juta ton. Melihat prospek yang cerah, Golden Eagle mencari opsi ekspansi lebih luas lagi.
"Golden Eagle menjajaki kemungkinan akuisisi tambang baru," papar Sekretaris Perusahaan Golden Eagle dalam keterbukaan Bursa.
PT Global Teleshop Tbk (GLOB)
GLOB mencatatkan penurunan kerugian di 2017 sebesar Rp104 miliar. Pada 2016 perseroan mengalami kerugian Rp118 miliar, di 2017 turun menjadi Rp14,6 miliar.
Dari segi pendapatan, perusahaan memperoleh kenaikan sekitar 10 persen. Di 2016, pendapatan GLOB Rp562,9 miliar sementara di 2017 naik menjadi Rp621,5 miliar
Dalam keterbukaan informasi Bursa, GLOB menilai pada 2017 terjadi perubahan pola belanja dan konsumsi masyarakat yang menyebabkan kelesuan daya beli. Akibatnya kurang mendukung bisnis GLOB di tahun tersebut.
Harga Minyak Global
Harga minyak melonjak pada perdagangan akhir pekan setelah OPEC hanya menaikkan produksi moderat untuk mengompensasi kerugian saat meningkatnya permintaan global.
Pada penutupan perdagangan Jumat, harga minyak WTI kontrak teraktif Juli 2018 naik 3,74 poin atau 5,4persen menjadi US$69,28 per barel.
Dalam waktu yang sama, minyak Brent kontrak Juni 2018 memanas 2,48 poin atau 3,28 persen menuju US$75,53 per barel. Sepekan ini, harga minyak WTI naik 5,5 persen, dan Brent meningkat 2,7 persen.
Harga minyak memanas setelah rapat OPEC di Wina, Austria, pada Jumat (22/6) setuju meningkatkan produksi pada Juli 2018 sebesar 1 juta barel per hari (bph). Akan tetapi, Irak menyebutkan realisasi kuota diperkirakan hanya sebesar 770.000 bph.
(AM)