Ini Daftar 10 Anak Usaha BUMN Siap IPO Saham, BRI Syariah Resmi Listing di BEI
PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) menjadi anak usaha BUMN pertama yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini
PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) menjadi anak usaha BUMN pertama yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini
Bareksa.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan 10 anak usaha BUMN yang bakal melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) menjadi anak usaha BUMN pertama yang mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, mengatakan sejauh ini kementerian sudah memperoleh usulan 10 anak usaha BUMN yang bakal go public 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Kementerian BUMN sudah memiliki list anak usaha BUMN yang bakal IPO saham tahun ini.
“Yang masuk usulan ke kita ada 10, namun tetap harus lihat kondisi market dulu,” katanya di Jakarta, Rabu, 9 Mei 2018.
Aloysius mengatakan bahwa BUMN konstruksi, PT Nindya Karya masih dalam proses pengkajian untuk ikut melangsungkan IPO saham tahun ini.
Perusahan masih dalam tahap restrukturisasi sehingga ada langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum go public.
Anak Usaha BUMN Berencana IPO Saham 2018
Sumber: Bareksa.com
Listing BRI Syariah
Anak usaha, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yakni BRI Syariah resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu, 9 Mei 2018.
BRI Syariah menjadi emiten ke-11 tahun ini sekaligus menjadi emiten bank syariah anak usaha BUMN pertama yang listing di BEI. Perseroan melepas sebanyak 27 persen saham dari modal disetor kepada publik, atau setara 2,62 miliar saham.
Perseroan menetapkan harga sahamnya sebesar Rp510 sehingga memperoleh dana segar Rp1,33 triliun.
Aloy menjelaskan telah dicatatkannya saham BRI Syariah di BEI memberikan sentimen positif bagi Kementerian BUMN untuk membawa anak usaha BUMN lainnya go public.
Direktur Utama BRI Syariah, Mochamad Hadi Santoso, mengatakan perseroan mendapatkan dana segar melalui IPO saham untuk memperkuat modal perusahaan.
Nilai modal baru yang diperoleh perseroan membuat BRI Syariah sebagai bank kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) III, sehingga dapat memberi kemudahan dalam pengembangan produk dan jaringan.
BRI Syariah akan menggunakan sekitar 80 persen dana hasil IPO saham untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Selanjutnya, sekitar 12,5 persen digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan sekitar 7,5 persen untuk pengembangan jaringan kantor cabang perseroan.
“Kami ingin menjadi game changer bagi perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, terutama dalam peningkatan pembiayaan,” terangnya.
BRI Syariah dapat melakukan ekspansi di tengah tren pertumbuhan positif industri perbankan dan industri syariah di Indonesia. Selain menjadi pengelola dana haji dan keuangan syariah lainnya, seperti zakat, wakaf, infaq dan sedekah juga memberikan fasilitas pembiayaan kepada masyarakat.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan penetrasi perbankan syariah terhadap perbankan nasional dari sisi aset 5,74 persen pada Desember 2017, yang menunjukkan besarnya potensi industri tersebut.
BRI Syariah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (joint lead underwriters). Empat perusahaan tersebut adalah Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Indopremier Sekuritas. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.