Harga Minyak Melonjak 15,8 Persen Sepanjang 2018, Bagaimana Prospeknya?
Akhir pekan lalu minyak WTI naik 1,93 persen berakhir di level US$69,78 per barel
Akhir pekan lalu minyak WTI naik 1,93 persen berakhir di level US$69,78 per barel
Bareksa.com - Harga minyak terus bergerak positif dengan ditutup menguat di akhir pekan lalu. Kenaikan masih didorong oleh tingginya tingkat kepatuhan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam memangkas produksi minyak di negaranya, serta terbuka lebarnya kemungkinan Amerika Serikat (AS) untuk menerapkan sanksi baru terhadap Iran.
Pada perdagangan Jumat, 4 Mei 2018 harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) terpantau mengalami kenaikan 1,93 persen berakhir di level US$69,78 per barel. Secara year to date harga emas hitam telah terapresiasi sekitar 15,8 persen.
Pergerakan Harga Minyak WTI Sepanjang 2018
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Reuters, diolah Bareksa
Faktor yang menjadi sentimen utama bagi penguatan harga minyak dalam sepekan terakhir yang mencapai 2,59 persen adalah kekhawatiran pasokan minyak global yang kemungkinan terganggu dan mulai terbatas pada semester II 2018.
Hal itu didorong oleh masih panasnya ketegangan antara Iran dan AS, terkait keberlangsungan kesepakatan nuklir yang dibuat pada 2015 oleh pemerintahan AS saat itu yang masih dikomandoi oleh Barack Obama, bersama-sama dengan Cina, Prancis, Jerman, Rusia, dan Inggris.
Sekedar informasi, setelah kesepakatan nuklir tersebut, sanksi ekonomi terhadap Iran pun dihapuskan, dengan catatan Iran harus membatasi program nuklirnya.
Alhasil, per Januari 2016, Iran pun kembali menjadi salah satu eksportir minyak mentah utama dunia. Pada April 2018, ekspor minyak mentah Iran bahkan sudah mencapai 2,6 juta barel per hari (bph), rekor tertinggi yang dicapai sejak Iran bebas dari sanksi.
Adapun sentimen lain akan ketatnya pasokan minyak global ke depan juga didorong oleh ekspektasi tingginya tingkat kepatuhan para anggota OPEC dalam mengurangi produksi minyaknya.
Untuk diketahui, OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi dan negara-negara produsen minyak non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia telah menyepakati kebijakan pemangkasan produksi hingga akhir 2018, dengan tujuan mencegah anjloknya harga minyak.
Hal itu tentu akan berpengaruh terhadap pasokan global yang akan berkurang. Sehingga dalam konsep ekonomi, ketika demand tetap sementara supply cenderung turun, maka harga akan bergerak naik.
Namun di sisi lain, peningkatan cadangan minyak mentah di Negeri Paman Sam yang mengejutkan pelaku pasar, cenderung membatasi penguatan harga minyak pada pekan ini.
US Energy Information Administration (EIA) mencatat cadangan minyak AS sepekan hingga tanggal 27 April naik 6,22 juta barel menjadi 435,95 juta barel. Capaian tersebut jauh melampaui ekspektasi pasar yang hanya memprediksi peningkatan 1 juta barel.
Selain itu, produksi minyak mentah Negeri Adidaya juga kembali mencatatkan rekor di angka 10,62 juta barel per hari (bph). Padahal pada akhir 2017, produksi AS masih di bawah 10 juta bph. Dengan catatan itu, AS telah melampaui volume produksi sang pemimpin OPEC yakni Arab Saudi.
Saat ini, hanya Rusia yang mampu memproduksi minyak mentah lebih banyak dari AS dengan volume produksi sekitar 11 juta bph. Namun, banyak analis telah memprediksikan bahwa AS akan mampu mengalahkan Rusia di akhir tahun ini, apabila laju produksi AS masih kuat seperti saat ini. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.