Bareksa.com - Pergerakan beberapa sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia pada hari ini 2 Mei 2018 terlihat mengalami pembalikan arah, setelah pekan lalu mencatat penurunan signifikan. Meski Indeks Harga Saham Gabungan masih bergerak mendatar, sektor pertambangan menguat pada perdagangan hari ini.
Hingga pukul 14.00 WIB hari ini, sektor mining menguat 1,70 persen ke level 1.820. Penguatan sektor mining ini terutama dikontribusikan oleh beberapa saham, seperti saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Saham PTBA ini juga salah satu saham emiten batu bara yang menarik dari sisi valuasinya.
Mengawali bulan Mei 2018 ini, saham PTBA telah menguat sebesar 5,86 persen ke level harga Rp3.420 per lembar saham. Padahal, IHSG malah mengalami penurunan tipis sebesar 0,04 persen ke level 5.994.
Menurut pantauan terhadap aktivitas broker (broker summary) pada data perdagangan, penguatan harga saham PTBA hari ini didorong oleh transaksi yang dilakukan oleh broker Nomura Sekuritas Indonesia (FG). FG merupakan pembeli terbesar saham PTBA hari ini dengan membeli sebanyak 37.256 lot saham dengan nilai kurang lebih sebesar Rp12,7 miliar.
Pembeli terbesar berikutnya adalah Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dengan membeli sebanyak 30.598 lot saham dengan nilai kurang lebih sebesar Rp10,4 miliar, kemudian diikuti oleh Maybank KimEng Sekuritas dengan membeli sebanyak 30.204 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp10,3 miliar.
Harga Batu Bara
Sementara itu, kenaikan harga saham-saham yang ada di sektor mining ini juga lebih dipicu oleh naiknya harga patokan batu bara global untuk kontrak bulan Mei 2018. Harga patokan untuk kontrak Mei batu bara Newcastle naik ke level harga US$102 per ton, sementara batu bara Rotterdam naik ke harga US$85 per ton.Adapun sentimen positif untuk harga batu bara global datang dari aktivitas pengiriman batu bara di pelabuhan-pelabuhan di China yang mengalami peningkatan. Hal ini terjadi meskipun Negeri Tirai Bambu ini terus meningkatkan penggunaan natural gas untuk mengurangi penggunaan bahan bakar seperti batu bara.
Sentimen positif dari kenaikan harga batu bara Newcastle dan Rotterdam ini juga diperkirakan akan berdampak positif untuk harga batu bara acuan (HBA) di dalam negeri untuk bulan Mei. Seperti diketahui harga batu bara acuan (HBA) ini akan dikeluarkan oleh Ditjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral setiap awal bulan. Sebagai pengingat, pada bulan April lalu HBA ada di level harga US$94,75 per ton.