Permintaan Alat Berat Industri Melonjak, Saham UNTR Naik 15 Persen Setahun
Banyaknya pesanan alat berat tersebut membuat pabrikan tidak sanggup memenuhi seluruh permintaan pasar
Banyaknya pesanan alat berat tersebut membuat pabrikan tidak sanggup memenuhi seluruh permintaan pasar
Bareksa.com - Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) merilis data penjualan dan produksi alat berat hingga kuartal I-2018 tercatat sebanyak 1.684 unit. Jumlah ini naik 46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam periode Januari – Maret 2018, alat berat jenis hydraulic excavator masih mendominasi produksi dan penjualan dengan jumlah 1.534 unit. Selanjutnya disusul dengan Bulldozer, Dump Truck, dan juga Wheel Loader.
Banyaknya pesanan alat berat tersebut membuat pabrikan tidak sanggup memenuhi seluruh permintaan pasar. Padahal, jumlah permintaan produksi alat berat yang masuk mencapai lebih dari 10.000 unit.
Promo Terbaru di Bareksa
Jamaluddin, Ketua Hinabi, mengatakan masih terbatasnya sarana produksi alat berat, membuat Hinabi hanya menargetkan produksi sebanyak 4.900 unit. "Angka itu setara dengan 70 persen dari total kapasitas terpasang tahun ini yakni 7.000 unit," katanya dikutip Kontan.
Untuk mengatasi kekurangan permintaan alat berat, maka akan dipenuhi dengan impor. Meski masih merahasiakan jumlah, namun Jamaluddin bilang impor alat berat didatangkan dari Cina, Korea Selatan dan juga Jepang.
Membaiknya bisnis alat berat ini juga tercermin dari kinerja para emiten terkait. Hingga kuartal I-2018 PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun. Angka ini naik sekitar 69 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Saham UNTR Meroket 15 Persen Dalam Setahun Terakhir
Sumber : Bareksa.com
Seiring dengan kinerjanya, harga saham UNTR di Bursa Efek Indonesia juga cemerlang. Dalam setahun terakhir, harga saham anak usaha Astra ini naik 15 persen dari Rp27.850 per lembar pada Maret 2017 menjadi Rp32.000 pada 29 Maret 2018. Bahkan, harga saham UNTR sempat berada di titikpuncak nya di level Rp40.425 pada akhir Januari silam. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.