PGN Bagi Dividen Rp766,2 Miliar, Setara Rp31,6 per Saham
Jumlah dividen yang dibagikan perseroan setara 40 persen dari laba bersih 2017
Jumlah dividen yang dibagikan perseroan setara 40 persen dari laba bersih 2017
Bareksa.com – Pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memutuskan membagikan dividen Rp766,27 miliar, atau setara 40 persen dari laba bersih tahun lalu yang sebesar US$143 juta atau sekitar Rp1,9 triliun. Jumlah dividen yang dibagikan perseroan setara dengan Rp31,61 per saham.
Sekretaris Perusahaan Perusahaan Gas Negara (PGN), Rachmat Hutama, menuturkan dividen tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan hari ini.
“Sementara sisanya akan dicatat sebagai saldo laba untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perusahaan,” ujar dia di Jakarta, Kamis, 26 April 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Dua Komisaris Diganti
Selain memutuskan membagikan dividen, pemegang saham PGN memutuskan perubahan pengurus. Dua komisaris dan satu direksi perseroan diputuskan diganti.
Dua kormisaris yang diganti adalah Fajar Harry Sampoerno digantikan IGN Wiratmadja dan Hendrika Nora Osloi digantikan oleh Hambra. Sementara seorang direksi, Nusantara Suyono digantikan oleh mantan Direktur Keuangan PT Pertamina Patraniaga, Said Reza Pahlevy.
Perluas Jaringan Infrastruktur
Tahun ini, PGN berencana tetap agresif mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ramah lingkungan dan lebih ekonomis bagi masyarakat.
PGN bakal menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur demi menjangkau dan menyalurkan energi lebih banyak lagi kepada pelangan. Proyek yang akan diselesaikan adalah pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer (Km), termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 kilometer.
“Dan pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 kilometerKm,” tuturnya.
Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Remping, Propinsi Kepulauan Riau.
Proses Integrasi dengan Pertagas
Sementara itu, Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim menjelaskan, hasil RUPST juga telah secara resmi membuat perseoran berintegrasi dengan Pertamina. Meski begitu, proses integrasi saat ini masih berlangsung.
Proses integrasi bisnis gas di holding badan usaha milik negara (BUMN) minyak dan gas (Migas) adalah dengan melebur PGN denagn PT Pertamina Gas (Pertagas). Jobi mengatakan bahwa tata cara peleburan tersebut masih dikaji.
Bentuk integrasi nantinya adalah melalui akuisisi atau merger. “Tetapi dari sisi waktu, akuisisi sepertinya lebih cepat,” kata Jobi.
Harga Gas DMO untuk PLN
Terkait rencana pemerintah mengatur harga gas dalam negeri untuk keperluan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), perseroan menyatakan telah memberikan masukan kepada pemerintah.
Perseroan berharap keputusan yang diambil nantinya merupakan hasil pertimbangan dari berbagai masukan yang telah diberikan kepada pemerintah. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.