Fundamental dan Teknikal Saham ASII : Perhatikan Level Support Rp7.050
Melemahnya harga saham ASII kemarin tak lepas dari capaian kinerja keuangannya yang melambat pada kuartal I tahun ini
Melemahnya harga saham ASII kemarin tak lepas dari capaian kinerja keuangannya yang melambat pada kuartal I tahun ini
Bareksa.com - Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) pada perdagangan Selasa, 24 April 2018 ditutup melemah 2 persen dengan berakhir di level Rp7.325 per saham.
Saham ASII menjadi saham peringkat kelima dengan nilai transaksi terbesar senilai Rp249,81 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top seller atau penjual terbanyak saham ASII yaitu Macquarie Sekuritas (RX) dengan nilai penjualan Rp73,09 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemudian CLSA Sekuritas (KZ) menjual saham ASII Rp41,55 miliar, dan Merril Lynch Sekuritas (ML) Rp24,97miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham ASII yaitu 29,26 persen, 16,63 persen, dan 9,99 persen.
Analisis Fundamental ASII
Melemahnya harga saham ASII kemarin tak lepas dari capaian kinerja keuangannya yang melambat pada kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, ASII mencatat penurunan laba bersih 2 persen selama Januari - Maret 2018 dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu.
Penurunan kinerja terutama disebabkan lesunya bisnis utama perseroan di bidang otomotif, meski sejumlah lini bisnis lain terus bertumbuh.
Sumber : ASTRA
Berdasarkan keterangan Selasa, 24 April 2018, perseroan mengumumkan laba bersih Rp4,98 triliun sepanjang tiga bulan pertama di 2018, atau turun dari periode yang sama tahun lalu Rp5,08 triliun.
Adapun penurunan itu terutama disebabkan oleh bisnis otomotif yang mencatatkan penurunan laba bersih 8 persen menjadi Rp2,11 triliun dari Rp2,29 triliun.
Tidak hanya itu, lini bisnis jasa keuangan juga mengalami penurunan. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, laba bisnis jasa keuangan Astra turun 6 persen dari Rp1,12 triliun menjadi Rp1,06 triliun. Disusul dengan lini bisnis agribisnis yang mencatat penurunan laba 55 persen dari Rp629 miliar menjadi Rp283 miliar.
Selain itu, kinerja lini bisnis infrastruktur dan logistik juga buruk. Bahkan lini bisnis ini mencetak rugi bersih Rp23 miliar, membalikkan keadaan laba bersih Rp67 miliar periode yang sama tahun lalu. Begitu juga dengan lini bisnis properti yang mengalami penurunan 86 persen dari Rp42 miliar menjadi Rp6 miliar.
Untungnya, Astra masih tertolong dari sokongan laba bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi yang tumbuh 68 persen menjadi Rp1,52 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp902 miliar.
Satu lini bisnis lain yang juga mencatat pertumbuhan laba adalah teknologi informasi. Lini bisnis ini mencatat laba Rp27 miliar, menguat tipis dari periode tiga bulan tahun 2017 Rp26 miliar.
Analisis Teknikal ASII
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham ASII pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan pergerakan negatif pada saham ini yang sempat bergerak di atas level pembukaan, namun setelah itu tertekan hingga hampir ditutup pada level di level terendahnya.
Volume menunjukkan lonjakan signifikan menandakan adanya aksi penjualan cukup signifikan dengan disertai outflow asing senilai Rp51,75 miliar.
Pergerakan saham ASII saat ini telah breakdown dari lower bollinger band mengindikasikan adanya potensi penurunan dengan support penting yang berada di level Rp7.050.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terlihat bergerak negatif menuju area jenuh jual mengindikasikan adanya sinyal penurunan yang cukup kuat. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.