Fundamental dan Teknikal Saham BWPT : Pasca Meroket, Target Resisten di Rp300

Bareksa • 18 Apr 2018

an image
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/3). Perdagangan IHSG ditutup melemah 0,69 persen atau 43,38 poin ke level 6.210,7. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kemarin saham BWPT ditutup meroket 24,78 persen atau berakhir di batas auto reject atas pada level Rp292 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) pada perdagangan Selasa, 17 April 2018 ditutup meroket 24,78 persen atau berakhir di batas auto reject atas pada level Rp292 per saham.

Saham BWPT menjadi saham peringkat dua dengan volume perdagangan terbesar yakni 8,7 juta lot dengan nilai transaksi Rp236,16 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BWPT yaitu Lotus Andalan Sekuritas (YJ) dengan nilai pembelian Rp26,61 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp23,58 miliar, dan Bahana Sekuritas (DX) Rp18,34 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham BWPT yaitu 11,27 persen, 9,98 persen, dan 7,77 persen.

Analisis Fundamental BWPT

Secara fundamental, kinerja emiten perkebunan sawit ini masih negatif pada 2017 meskipun terlihat lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari rugi bersih yang tercatat lebih kecil pada 2017 dibandingkan 2016.

Emiten yang masih terafiliasi dengan Grup Rajawali ini mencatat rugi tahun berjalan yang didistribusikan ke entitas induk pada 2017 menjadi Rp185,97 miliar, menyusut 52 persen dari rugi Rp389,74 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Pendapatan usaha pada 2017 naik 19,7 persen menjadi Rp3,04 triliun dari Rp2,54 triliun dan beban pokok penjualan naik 17 persen menjadi Rp2,27 triliun dari Rp1,94 triliun.

Alhasil laba kotor 2017 naik 29,6 persen jadi Rp769,24 miliar dari laba kotor Rp593,49 miliar tahun sebelumnya dan beban usaha naik hanya 3 persen jadi Rp359,61 miliar dari Rp348,68 miliar.

Hal itu membuat laba usaha melonjak 67,3 persen menjadi Rp409,62 miliar naik dari laba usaha Rp244,80 miliar tahun sebelumnya.

BWPT juga mencatat beban lain-lain Rp575,71 miliar turun 1 persen dari beban lain-lain bersih Rp580,97 miliar, membuat rugi sebelum pajak turun 50.6 persen menjadi Rp166,09 miliar dari tahun sebelumnya Rp336,16 miliar.

Analisis Teknikal BWPT


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham BWPT pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu dengan body yang sangat besar menggambarkan adanya kenaikan sangat signifikan pada saham ini yang didorong oleh aksi beli yang kuat.

Volume menunjukkan lonjakan signifikan, atau yang tertinggi dalam setahun terakhir menandakan adanya akumulasi beli yang besar pada saham BWPT.

Sementara itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat bergerak positif meskipun mulai memasuki area jenuh jual, menandakan adanya momentum kenaikan pada saham ini dengan target terdekat di resisten pada level Rp 300. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut