CIMB-Principal Index IDX30 Bisa Jadi Pilihan Pemula Yang Mau Reksadana Saham
CIMB-Principal Indeks IDX30 berinvestasi pada Efek bersifat Ekuitas pada 30 saham-saham big cap yang dipilih dari LQ45
CIMB-Principal Indeks IDX30 berinvestasi pada Efek bersifat Ekuitas pada 30 saham-saham big cap yang dipilih dari LQ45
Bareksa.com – Semakin turunnya bunga deposito, membuat masyarakat terdorong untuk menempatkan dananya ke reksadana. Bagi yang betul-betul pemula, reksadana pasar uang tentu menjadi pilihan utama karena risiko fluktuasi harganya relatif kecil dan memberikan imbal hasil yang lebih stabil di atas bunga deposito.
Setelah terbiasa dengan reksadana pasar uang, biasanya kita akan tertarik untuk mencari reksadana jenis lain yang potensi imbal hasilnya lebih besar tetapi risikonya masih moderat.
Reksadana indeks bisa menjadi pilihan. Mengapa?
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam reksadana indeks, underlying assetnya adalah saham sama seperti reksadana saham. Namun dengan pengelolaan yang pasif dari manajer investasi membuat reksadana indeks bergerak sesuai dengan gerakan dari indeks saham acuannya. Dengan demikian investor akan menghadapi risiko investasi berupa penyimpangan pergerakan harga yang tidak jauh dari pergerakan indeks saham acuannya.
Apa itu indeks saham acuan? Mungkin kamu pernah dengar istilah IHSG, LQ45, IDX 30. Itu adalah nama-nama dari indeks saham acuan yang ada di Indonesia. Indeks sendiri berisi kumpulan dari saham-saham tertentu sesuai dengan nama dari indeks tersebut. IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan berisi seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan LQ45 adalah indeks pasar saham yang ada di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 45 perusahaan yang memenuhi kriteria di antaranya; (1) Termasuk dalam top 60 perusahaan dengan nilai transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir, (2) Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan. Indeks LQ45 dihitung setiap enam bulan oleh Bursa Efek Indonesia.
Lalu Indeks IDX30 merupakan subset dari indeks LQ45. IDX30 merupakan 30 saham berkapitalisasi besar (big-cap) yang konstituennya merupakan bagian Indeks LQ45. Menurut Priyanto Soedarsono, Chief Investment Officer CIMB-Principal Asset Management, pemilihan saham-saham di dalam IDX30 tidak sembarangan yang sudah masuk LQ45 saja tetapi juga dipilih dengan memperhatikan aspek-aspek kualitatif seperti kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, serta faktor-faktor lain yang terkait usaha dari perusahaan tersebut.
Yang menarik, meskipun isinya hanya 30 saham, bobot nilainya mewakili 64 persen dari seluruh nilai saham di Bursa Efek Indonesia, karena 30 saham itu mayoritas berasal dari perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi besar yang ada di Bursa Efek Indonesia. Tetapi tentu kamu butuh dana yang cukup besar jika ingin membeli langsung saham-saham yang ada dalam indeks-indeks tersebut. Cara yang lebih murah dan gampang adalah dengan membeli reksadana indeks.
Kembali ke soal reksadana indeks, maka ini adalah reksadana saham yang isinya mengacu pada indeks-indeks tersebut.
Jika kamu tertarik dengan indeks IDX30, di Bareksa terdapat satu reksadana indeks yang mengacu pada indeks IDX30 yaitu reksadana indeks CIMB-Principal Index IDX30 yang dikelola oleh PT CIMB Principal Asset Management.
Apakah reksadana ini bagus?
Sepanjang tahun 2017, reksadana indeks CIMB-Principal Index IDX30 memberikan imbal hasil 24,46 persen*. Hasil ini melebihi kinerja reksadana indeks lainnya di Bareksa.
Tabel Top 5 Reksadana Saham dan Indeks (Year to Date 29 Desember 2017)
Sumber: Bareksa.com
Priyanto menjelaskan masuknya dana investor asing ke saham-saham berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia mendorong kenaikan harga saham di indeks IDX30. Kebanyakan dana asing yang masuk berasal dari passive fund di luar negeri.
“Dalam dua tahun terakhir, posisi passive fund diperkirakan telah naik dua kali lipat menjadi US$8 miliar. Tren masuknya passive flow yang terus berlanjut ini menguntungkan bagi saham-saham indeks. Sehingga kelihatan bahwa reksadana indeks mampu mengakomodasi tren massive flow ke saham-saham indeks," ujar Priyanto.
Faktor lain yang bisa menunjukkan kinerja reksadana ini adalah selisih (tracking error) dari indeks acuannya. Ketika tracking error yang dihasilkan antara besarnya tingkat imbal hasil (return) terhadap indeks acuan semakin kecil, tentu semakin baik bagi produk reksadana indeks. Saat ini Reksadana CIMB-Principal IDX30 Fund mempunyai tingkat tracking error hanya 0,4 persen dalam setahun. Tracking error yang rendah memastikan pergerakan reksadana sebisa mungkin selalu beriringan dengan indeks IDX30.
Melihat kinerja tersebut, reksadana indeks ini bisa menjadi pilihan bagi investor yang tertarik dengan pengelolaan pasif. Kamu juga jangan takut tidak punya dana untuk berinvestasi pada reksadana ini, karena kamu bisa membeli dengan uang hanya Rp100.000,- .
Tertarik membeli reksadana indeks ini? Kamu bisa klik tautan berikut ini: Beli reksadana indeks CIMB Principal Indeks IDX30 Fund (ADV).
DISCLAIMER
*Kinerja setahun dihitung berdasarkan data sejak awal tahun hingga 29 Desember 2017
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.