Bareksa.com - Saham emiten PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang lebih sering disebut Telkom ini pada perdagangan hari Jumat (23 Maret 2018) ditutup melemah 1,1 persen atau 40 poin ke harga Rp3.660, dibandingkan harga penutupan pada hari Kamis Rp3.760. Volume transaksi dari saham emiten yang bergerak di sektor infrastructure, utitlities dan transportation ini sendirimencapai 100 juta lembar dan dengankapitalisasi pasar sebesar Rp362,6 triliun.
Jika dilihat dari aktivitas brokernya, sampai dengan penutupan hari Jumat kemarin yang menjadi 3 top buyer untuk saham TLKM ini antara lain Citigroup Sekuritas Indonesia (CG) dengan nilai pembelian Rp197,8 miliar, kemudian yang kedua UBS SekuritasIndonesia (AK) dengan nilai Rp111,2 miliar, dan yang ketiga CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU) dengan nilai Rp60,2 miliar.
Sedangkan di sisi yang lain, CG juga menjadi salah satu dari 3 top seller pada saham ini dengan nilai penjualan Rp157,6 miliar. Selanjutnya, AK juga melepas saham TLKM senilai Rp69,3 miliar, dan yang terakhir Macquarie Sekuritas Indonesia (RX) senilai Rp63,6 miliar.
Analisa Teknikal Saham PT Telekomunkasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Sumber: Bareksa.com
Seperti yang bisa dilihat dalam grafik, secara teknikal, saham TLKM ini untuk sementara waktu masih melanjutkan tren bearish atau masih berada dalam tren menurun. Pada hari Jumat kemarin (23 Maret 2018), harga saham TLKM ditutup dengan membentuk candle yang memiliki body yang cukup besar dan terdapat upper shadow yang hanya sedikit.
Jika dilihat lebih detail, pada penutupan Jumat ini, saham TLKM menunjukkan indikator Moving Average 34 baru saja memotong Moving Average 13 yang dalam kata lain disebut death cross. Kemudian Relative Strength Index (RSI) yang mencapai level 27 atau dalam arti lain sudah memasuki area jenuh jual yang juga mengindikasikan harga saham tersebut memiliki chance untuk kembali naik atau rebound. Target resisten terdekat untuk saham TLKM pada harga Rp3.700 dengan support terdekat pada harga Rp3.450 per lembar saham.
Menurut berita terbaru, Telkom akan terus melakukan ekspansi di tahun 2018, terutama dengan berfokus pada perluasan jaringan. Perusahaan telekomunikasi milik negara ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) dengan rasio 25 persen dari pendapatan. Sementara itu, di tahun 2017 TLKM berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp128,26 triliun. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.