Harga CPO Naik Pasca Indonesia Menang Gugatan Biodiesel dengan Uni Eropa

Bareksa • 22 Mar 2018

an image
Foto udara perkebunan kelapa sawit di Belitung, Bangka Belitung. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Kemarin harga CPO di Bursa Malaysia ditutup menguat ke level harga MYR2.226 per ton

Bareksa.com - Indonesia berhasil menang dalam sengketa perdagangan sawit dengan Uni Eropa. Hal tersebut pun menjadi sentimen positif pendorong harga minyak sawit global, yang tentunya menguntungkan para pelaku industri sawit dalam negeri. Pada saat yang sama, saham-saham sejumlah emiten produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tercatat di Bursa Efek Indonesia juga ikut menguat.

Kemarin, 21 Maret 2018, Indonesia dan pelaku usaha industri biodiesel kembali memenangkan gugatan tingkat banding di Mahkamah Uni Eropa (UE) dalam kasus pengenaan Bea Masuk Antidumping (BMAD). Sebelumnya, hasil putusan mahkamah Uni Eropa dan putusan Dispute Settlement Body (DSB) WTO memberikan sinyal positif bagi negara-negara mitra dagang Indonesia terhadap perdagangan yang adil di sektor sawit beberapa waktu lalu. Hal ini pun menjadi angin segar datang bagi industri perkebunan kelapa sawit Indonesia.

Mengutip Liputan6, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa gugatan banding Pemerintah Indonesia dan sejumlah perusahaan terhadap pengenaan BMAD atas produk biodiesel telah dikabulkan oleh Mahkamah UE.

Uni Eropa menghapus pengenaan BMAD sebesar 8,8 persen – 23,3 persen atas produk biodiesel dari Indonesia. Penghapusan BMAD ini berlaku per 16 Maret 2018. Dengan demikian, para pelaku usaha bisa kembali mengekspor biodiesel tanpa ada tambahan BMAD. Sebagai informasi, Uni Eropa telah mengenakan BMAD terhadap biodiesel Indonesia sejak 19 November 2013 lalu.

Dengan adanya kemenangan ini diharapkan negara-negara mitra dagang dapat menangkap sinyal positif untuk melebarkan akses pasarnya bagi biodiesel Indonesia.

Berita positif dari dalam negeri ini juga diikuti oleh pergerakan harga kelapa sawit di Bursa Malaysia minggu ini yang terus melanjutkan kenaikan sejak minggu lalu. Pada penutupan perdagangan kemarin harga CPO di Bursa Malaysia ditutup menguat ke level harga MYR2.226 per ton, kenaikan ini merupakan yang tertinggi selama dua minggu.

Sumber : Bursa Malaysia, MPOC

Kenaikan harga di Bursa Malaysia ini juga terdorong oleh ekspor minyak sawit Malaysia untuk 1 sampai 20 Maret yang naik 15,3 persen menjadi 913.091 ton, dari 791,992 ton yang dikirim selama bulan Februari. Peningkatan ekspor ini terjadi seiring dengan meningkatnya pengiriman ke China, Pakistan, dan India.

Mengutip Malaysia Palm Oil Council, ekspor minyak sawit dari Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua dunia ini, diperkirakan meningkat dalam beberapa minggu mendatang karena stok pembeli menjelang Ramadhan yang dimulai pada petengahan Mei tahun ini.

Seperti diketahui, kenaikan ekspor ini menjadi katalis positif pergerakan harga CPO karena dapat mengurangi kelebihan persediaan yang terjadi di Malaysia.

Sementara itu, pergerakan harga saham emiten-emiten sawit di Bursa Efek Indonesia juga menunjukkan kenaikan. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) naik 5,5 persen ke level harga Rp1.345 per lembar saham, PT Astra Agro Lestari Tbk (LSIP) juga naik 6,5 persen ke level harga Rp13.850 per lembar saham, dan juga PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga naik 4,3 persen ke level harga Rp600 per lembar saham. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.