Pembangunan Tunnel Dimulai, Proyek Kereta Cepat Ditargetkan Rampung 2020
Pembangunan tunnel tersebut dilakukan di dua lokasi, yakni Walini, Bandung dan Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Pembangunan tunnel tersebut dilakukan di dua lokasi, yakni Walini, Bandung dan Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Bareksa.com – Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah memasuki proses konstruksi pembangunan terowongan (tunnel). Pembangunan tunnel tersebut dilakukan di dua lokasi, yakni Walini Kabupaten Bandung Barat dan Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno, menyatakan wilayah Walini dan Halim Perdanakusuma termasuk dalam bagian titik strategis dari keseluruhan proses pembangunan proyek kereta cepat.
Pembangunan tunnel dilakukan lebih dulu lantaran proses konstruksinya membutuhkan waktu.
Promo Terbaru di Bareksa
“Di titik lainnya juga sudah dimulai pengerjaan rel layang (elevated),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Maret 2018.
Kementerian BUMN menargetkan proyek kereta cepat tuntas pada akhir 2020.
Kereta dengan kecepatan 350 kilometer (km) per jam tersebut akan mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 45 menit. Kereta ini akan dilengkapi empat stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar.
Jalur kereta cepat juga tidak menggunakan jalur rel yang sudah ada, melainkan dibuat jalur rel baru yang sesuai dengan spesifikasi kereta cepat.
“Kehadiran kereta cepat bisa menjadi upaya menumbuhkan ekonomi di sepanjang koridor Jakarta Bandung melalui penciptaan sentra ekonomi baru baik di sektor usaha kecil menengah maupun ekonomi masyarakat sekitar,” kata Menteri Rini.
Kereta cepat Jakarta-Bandung ini merupakan awal dari pembangunan kereta cepat yang secara jangka panjang ditargetkan bisa beroperasi juga di daerah lainnya.
Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dipilih untuk dilaksanakan terlebih dahulu lantaran dinilai paling siap dari sisi lahan, sisi bisnis, dan kelayakan secara keseluruhan.
Pembangunan kereta api cepat ini juga dapat membawa banyak manfaat, seperti penciptaan lapangan. Terlebih Pemerintah juga sudah mewajibkan untuk memaksimalkan local content mulai dari tenaga kerja, komponen konstruksi hingga barang dan jasa.
Di sisi lain, kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung juga dapat meningkatkan penerimaan pajak negara.
"Yang tak kalah penting juga, proyek dengan investasi besar ini sama sekali tidak menggunakan APBN. Tapi lewat pinjaman B to B dengan bunga rendah," tambah Rini.
Tahapan pembangunan selanjutnya usai pembangunan tunnel dan elevated adalah instalasi track, sistem persinyalan dan telekomunikasi.Tahap instalasi tersebut ditargetkan bisa terlaksana pada pertengahan tahun 2020 dan rampung pada akhir 2020.
Proyek kereta cepat dilakukan oleh konsorsium BUMN Indonesia dan perusahaan asal Cina. Konsorsium BUMN tersebut teridiri atas PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Konsorsium BUMN masuk sebagai pemegang saham melalui PT Pilar Sinergi BUMN dengan kepemilikan 60 persen dalam proyek kereta cepat. Sedangkan sisa kepemilikan saham dimiliki konsorsium Cina.
Jalur proyek kereta cepat Jakata – Bandung akan memiliki panjang 142,3 kilometer yang sebagian besar menggunakan jalur jalan tol. Struktur pembiayaan proyek tersebut terdiri atas 25 persen ekuitas dan 74 persen pinjaman. Saat ini pengerjaan proyek masih mengandalkan sumber pendanaan dari ekuitas. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.