Eks Bank Century Berhasil Cetak Laba Setelah Rugi Empat Tahun
Bank yang kini bernama J Trust Bank membukukan laba Rp121,5 miliar
Bank yang kini bernama J Trust Bank membukukan laba Rp121,5 miliar
Bareksa.com – Tahun 2017 menjadi milik PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust Bank setelah berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp121,5 miliar. Catatan ini membuat eks Bank Century ini untuk pertama kalinya membukukan laba sejak terakhir kali pada 2012 lalu.
Corporate Secretary J Trust Bank, Hasiholan E. Sitorus, menuturkan pertumbuhan laba perseroan dibanding tahun lalu tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih Rp377,8 miliar, atau tumbuh 22,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, pendapatan operasional perseroan pada tahun lalu mencapai Rp112,9 miliar dari sebelumnya rugi Rp470,6 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja keuangan bank yang juga sempat berganti nama jadi Bank Mutiara ini tidak lepas dari bisnisnya dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK) yang juga meningkat menjadi Rp12,90 triliun atau tumbuh 10,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp11,66 triliun.
Adapun dari sisi rasio keuangan, J Trust Bank berhasil menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, dengan menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara gross di level 2,94 persen dari sebelumnya 6,98 persen.
Sementara, total aset perseroan tumbuh jadi Rp17,17 triliun, atau tumbuh 6,9 persen dari tahun 2016 yang sebesar Rp16,06 triliun.
“Selain peningkatan pendapatan bunga, peningkatan kinerja didukung oleh keberhasilan manajemen dalam mengelola portofolio kredit, serta program efisiensi yang berdampak pada penurunan biaya operasional,” kata Hasiholan dalam rilisnya di Jakarta, Senin, 12 Maret 2018.
Catatan Laba - Rugi J Trust Bank Sejak 2012
Sumber: Laporan tahunan perseroan, diolah Bareksa
Seperti dalam grafik tersebut, perseroan terakhir mencatat laba saat masih bernama Bank Mutiara yakni pada 2012 dengan perolehan Rp145,59 miliar. Setelah itu hingga akhirnya berhasil dilepas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ke J Trust, perseroan terus mencatatkan kerugian.
Kerugian terbesar terjadi pada 2013, satu tahun sebelum jauh ke tangan J Trust dengan catatan minus Rp1,14 triliun.
Hasiholan menambahkan, perseroan pun optimistis kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2018, yaitu dengan melakukan pengembangan bisnis ke segmen Komersial dan UMKM.
Untuk peningkatan layanan kepada nasabah, J Trust Bank tengah meningkatkan sistem teknologi informasi, salah satunya telah memperbarui sistem core banking pada awal tahun ini.
“Untuk mempertahankan kinerja positif pada tahun ini, kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas layanan dan penambahan varian produk perbankan, serta berencana menambah jaringan kantor baru di beberapa kota besar di Indonesia,” tutup Hasiholan. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.