Trump akan Terapkan Tarif Impor Baja, Ini Dampak dan Respons Cina
Cina tidak akan duduk diam dan melihat kepentingannya rusak
Cina tidak akan duduk diam dan melihat kepentingannya rusak
Bareksa.com - Cina tidak menginginkan perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) namun tetap akan mempertahankan kepentingannya, kata seorang diplomat senior Cina pada hari Ahad seperti dikutip Reuters.
Pernyataan tersebut muncul pasca Presiden AS Donald Trump mengumumkan sebuah rencana untuk menetapkan tarif impor baja dan aluminium pada awal Maret lalu.
Trump berkata dengan nada menantang pada hari Jumat bahwa perang dagang bagus dan mudah untuk dimenangkan oleh AS. Hal itu dia sampaikan tepat sehari setelah dia mengatakan bahwa dia bermaksud untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk produk aluminium yang masuk ke Negeri Paman Sam.
Promo Terbaru di Bareksa
Pangsa Pasar Baja Dunia (2016)
Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa Cina merupakan negara yang menyumbang hampir separuh dari produksi baja global. Sehingga kebijakan pengenaan tarif impor oleh Trump akan cukup memukul industri baja Cina karena berpotensi mengurangi jumlah produk tersebut masuk ke AS.
Ketegangan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut telah meningkat sejak Trump mulai menjabat pada 2017 lalu. Meskipun Cina hanya menyumbang sebagian kecil bagi impor baja AS, namun ekspansi industri yang masif telah membantu menghasilkan suplai global baja yang berlebihan sehingga telah menurunkan harganya.
Respons Cina
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Zhang Yesui, mengatakan pada sebuah briefing menjelang sesi parlemen tahunan Cina yang dibuka pada pekan ini bahwa perundingan dan pembukaan pasar merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan gesekan perdagangan antara kedua negara tersebut.
"Cina tidak ingin berperang dengan AS, tapi kita tentu sama sekali tidak akan duduk diam dan melihat bahwa kepentingan Cina rusak," ujar Zhang, yang merupakan juru bicara parlemen dan dulunya adalah seorang duta besar untuk AS seperti yang dilansir dari Reuters.
"Jika kebijakan dibuat berdasarkan penilaian atau asumsi yang keliru, tentu ini akan merusak hubungan bilateral dan menimbulkan konsekuensi yang tidak ingin dilihat oleh kedua negara," imbuhnya.
DI sisi lain, Trump percaya bahwa tarif tersebut akan melindungi pekerjaan Amerika, namun banyak ekonom mengatakan bahwa dampak kenaikan harga bagi pengguna baja dan aluminium (seperti industri otomotif dan minyak), akan menghancurkan lebih banyak pekerjaan daripada pembatasan impor.
Meski begitu, ada konsensus bipartisan yang berkembang di Washington dan mendukung komunitas bisnis AS bagi pemerintah AS untuk melawan apa yang dilihat sebagai kebijakan industri predator Beijing dan pembatasan pasar terhadap perusahaan asing.
Perdagangan Seimbang
Trump telah lama mencari jalan keluar untuk hubungan perdagangan yang lebih seimbang dengan Cina dan juga mempertimbangkan sanksi perdagangan potensial terhadap Beijing berdasarkan penyelidikan "Section 301" terhadap praktik kekayaan intelektual Cina dan tekanan pada perusahaan asing untuk transfer teknologi.
Pemerintahannya mengatakan bahwa AS secara keliru mendukung keanggotaan Cina dalam Organisasi Perdagangan Dunia pada 2001 dengan syarat yang telah gagal memaksa Beijing untuk membuka ekonominya.
Seorang diplomat dan sumber bisnis di AS mengatakan bahwa Negeri Abang Sam telah memiliki segalanya, kecuali membekukan mekanisme formal untuk perundingan mengenai perselisihan komersial dengan Cina karena tidak puas Beijing telah memenuhi janjinya untuk meredakan pembatasan pasar. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.