Meski Stagnan Tahun Lalu, Segmen Properti Masih Rajai Premi Asuransi Umum
Asuransi properti (harta benda) membukukan pendapatan premi Rp18,29 triliun sampai akhir 2017
Asuransi properti (harta benda) membukukan pendapatan premi Rp18,29 triliun sampai akhir 2017
Bareksa.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi umum pada 2017 mencapai Rp63,1 triliun. Dari nilai itu, asuransi properti masih mendominasi pendapatan premi asuransi umum dengan kontribusi 31 persen.
Direktur Eksekutif AAUI, Dody A.S Dalimunthe, menjelaskan asuransi properti (harta benda) membukukan pendapatan premi Rp18,29 triliun sampai akhir 2017. Perolehan premi ini menurun 5 persen dibandingkan periode akhir 2016 yang mencapai Rp19,24 triliun.
Meski begitu, asuransi harta benda tetap mendominasi pendapatan premi asuransi umum. Bahkan kontribusinya meningkat dibandingkan akhir 2016 yang sebesar 30,8 persen. "Kontribusi premi asuransi harta benda memang yang paling besar," kata dia melalui pesan singkat, Rabu, 28 Februari 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, adanya penurunan premi di asuransi properti disebabkan oleh bisnis properti yang stagnan pada 2017. Selain itu, disebabkan pula oleh penurunan jumlah premi dari beberapa akun asuransi harta henda.
"Karena adanya permintaan diskon premi atas loss ratio yang bagus, dan hal tersebut memungkinkan," kata dia.
Di samping itu, beberapa perusahaan asuransi juga meningkatkan manajemen risiko dengan mengurangi akun-akun yang loss ratio tinggi bermaksud untuk memperbaiki hasil underwriting.
"Pertumbuhan asuransi properti juga di bawah prediksi karena ada proyek-proyek properti residensial maupun komersial yg masih belum selesai sehingga belum bisa dicover," papar dia.
Menurunnya pendapatan premi asuransi properti ini, menurut Dody berdampak pada keseluruhan pendapatan premi asuransi umum.
Pendapatan premi yang pada 2017 mencapai Rp63,1 triliun, menurun 2,7 persen dari perolehan 2016. Pendapatan premi ini merupakan pendapatan premi terendah dalam lima tahun terakhir.
”Tahun-tahun sebelumnya, asuransi umum bisa mencatatkan pertumbuhan 5,1 persen,” kata dia.
Selain asuransi properti, beberapa lini lain mencatat pertumbuhan negatif. Seperti asuransi pesawat udara dan satelit yang mencatat pertumbuhan negatif tertinggi, yakni 39,7 persen jadi Rp922 miliar. Disusul kemudian asuransi penjaminan yang menurun 12,9 persen menjadi Rp1,43 triliun, asuransi energi turun 10,4 persen dan asuransi rangka kapal turun 9,1 persen.
Sementara lini asuransi yang menunjukkan pertumbuhan positif adalah asuransi aneka sebesar 65,9 persen jadi Rp2,62 triliun. Kemudian ada lini asuransi kecelakaan yang bertumbuh 57,7 persen jadi Rp2,19 triliun dan asuransi rekayasa naik 14,1 persen jadi Rp2,57 triliun. Di luar lini-lini tersebut, pertumbuhannya berkisar 2,4 - 10,8 persen.
Lebih lanjut, dari sisi klaim, pertumbuhannya mencapai 1,9 persen ke angka Rp27,65 triliun. Beban klaim yang menurun cukup signifikan adalah klaim asuransi penjaminan yang menurun 34,8 persen menjadi Rp276,63 miliar. Sedangkan klaim asuransi yang meningkat pesat adalah asuransi aneka yakni 141,2 persen ke angka Rp988,17 miliar.
Dengan melihat pertumbuhan premi asuransi dan beban klaim, rasio klaim asuransi umum menurun menjadi 43,8 persen pada akhir 2017. Sebelumnya pada akhir 2016, beban klaim asuransi umum mencapai 44,1 persen. (K09/AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.