Jumlah Pengemudi GO-JEK Capai 24,5 Persen dari Total Penjualan Motor Astra
Astra akan suntik dana ke GO-JEK sebesar US$150 juta atau setara Rp2 triliun
Astra akan suntik dana ke GO-JEK sebesar US$150 juta atau setara Rp2 triliun
Bareksa.com – PT Astra International Tbk (ASII) akhirnya memastikan diri untuk berinvestasi pada perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi, GO-JEK (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa). Pengumuman investasi ini dilakukan pada Selasa lalu (12/2).
Nilai investasi Astra di GO-JEK mencapai US$150 juta atau setara Rp2 triliun. Langkah emiten berkode saham ASII itu pun bukan tanpa alasan. ASII menilai, GO-JEK telah menciptakan lapangan pekerjaan dengan jumlah pengemudi mencapai lebih dari 1 juta. Angka ini terbilang cukup besar karena setara dari 24,5 persen penjualan yang mencapai 4,09 juta..
Penjualan Motor Astra Januari-November 2017
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Laporan Perusahaan
Nilai Kas dan Belanja Modal Astra
Sebagai informasi, suntikan dana Astra tersebut berasal dari internal kas perseroan. Sebagai informasi, kas dan setara kas Astra per kuartal III 2017 mencapai Rp29,07 triliun.
Artinya, Astra hanya mencuil 6,88 persen dari kas dan setara kasnya untuk GO-JEK atau 15 persen dari target belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2018 yang sekitar Rp14 triliun. Besaran capex ini, merupakan angka rata-rata yang hampir terjadi setiap tahun.
Chief Executive Officer sekaligus Founder GO-JEK Nadiem Makarim, menyebut investasi Astra menjadi yang paling besar di antara suntikan modal yang didapatkan GO-JEK baru-baru ini.
Sebelumnya, GO-JEK menerima suntikan investasi senilai US$1,2 miliar atau setara Rp16,2 triliun dari konsorsium Google, BUMN investasi Singapura, Temasek Holding dan platform daring Cina, Meituan-Dianping.
Selain ketiga investor itu, terdapat investor lama GO-JEK yakni firma ekuitas privat global KKR&Co LP (KKR) dan Warburg Pincus LLC turut dalam putaran suntikan dana terbaru tersebut.
Kinerja Astra di Kuartal III 2017
Adapun dari sisi kinerja pada kuartal III 2017, ASII membukukan laba bersih Rp14,18 triliun atau meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,27 triliun.
Peningkatan laba bersih itu ditopang pendapatan bersih konsolidasi grup pada kuartal III 2017 yang naik 14 persen menjadi Rp150,2 triliun dari tahun sebelumnya Rp132,2 triliun.
Lini bisnis perseroan yang mendukung kinerja ASII berdasarkan segmen bisnis, terdiri dari bisnis otomotif yang membukukan peningkatan laba bersih 10 persen menjadi Rp6,6 triliun, meskipun terjadi peningkatan tekanan pemberian diskon di pasar mobil.
Kemudian, laba bersih dari bisnis jasa keuangan naik 42 persen menjadi Rp2,9 triliun, sebagian besar karena keuntungan yang kembali dihasilkan oleh PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Selain itu, dari segmen bisnis alat berat dan pertambangan juga meningkat sebesar 80 persen menjadi Rp3,4 trilliun.
Kemudian dari segmen agribisnis, mencatatkan laba bersih naik 23 persen menjadi Rp1,1 trilliun.
Bisnis properti juga mengalami peningkatan laba 15 persen menjadi Rp97 miliar. Sementara laba bersih dari segmen teknologi informasi tercatat stabil Rp105 miliar.
Dari segmen bisnis infrastruktur dan logistik, perseroan mencatat kerugian Rp66 miliar, dibandingkan sebelumnya yang membukukan laba Rp213 miliar. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.