Bareksa.com - Harga saham PT Sentul City Tbk (BKSL) kembali melonjak, diiringi dengan transaksi yang ramai di Bursa Efek Indonesia pagi hari ini, 8 Februari 2018. Penguatan tersebut menyusul terkuaknya Keluarga Tahir menjadi investor baru di BKSL melalui transaksi jumbo senilai Rp1,17 triliun di awal bulan ini.
Hingga pukul 9:39 WIB hari ini, saham BKSL terpantau naik 10,17 persen ke Rp195, dibandingkan level penutupan kemarin di Rp177. Saham ini menjadi yang paling aktif diperdagangkan di Bursa hari ini dengan frekuensi mencapai 7.465 kali. Telah terjadi transaksi senilai Rp142,3 miliar dengan volume 747,76 juta saham.
Peningkatan harga saham ini membawa kapitalisasi BKSL naik menjadi Rp10,77 triliun.
Grafik Pergerakan Harga Saham BKSL Intraday
Sumber: Bareksa.com
Seperti diberitakan sebelumnya, Jonathan Tahir, putra dari pendiri Grup Mayapada masuk menjadi salah satu pemegang saham BKSL di atas 5 persen dengan transaksi crossing senilai Rp1,174 triliun pada 1 Februari 2018. Transaksi tersebut terjadi untuk 33,5 juta lot saham BKSL dengan harga rata-rata Rp350, lebih dari dua kali lipat harga penutupan Rp147 di pasar reguler saat itu.
Mengacu kepada data Bursa, jumlah saham yang ditransaksikan itu sekitar 6,08 persen saham beredar dari BKSL. Bahkan, pada tanggal 2 Februari 2018, Jonathan menambah kepemilikannya di BKSL menjadi 3,73 miliar saham atau setara 6,10 persen saham beredar.
Berdasarkan penelurusan Bareksa, Jonathan adalah anak dari Dato' Sri Tahir, pendiri Grup Mayapada dan orang terkaya nomer 8 di Indonesia dengan kekayaan US$3,5 miliar (sekitar Rp47,39 triliun), menurut data Forbes. Jonathan saat ini menjabat Deputy Chairman Mayapada Group. Dia juga menduduki posisi Komisaris Utama PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), pemilik jaringan rumah sakit mewah Mayapada Hospital di Indonesia yang mengoperasikan dua rumah sakit dan enam klinik.
Dato' Sri Tahir sendiri membenarkan keluarganya telah masuk sebagai pemegang saham BKSL dengan alasan investasi sekaligus upaya memperkuat relasi bisnis dan keluarga. "Kami sekarang jadi family. Jadi kami investasi di perusahaan dia saja. Tidak ada motif untuk mengendalikan. Kami jadi investor saja, jadi besanan kan," ujarnya seperti dikutip Bisnis Indonesia.
Grup Mayapada sendiri adalah konglomerasi yang memiliki berbagai bisnis mulai dari perbankan, asuransi, kesehatan, ritel, pengembang properti dan media. Selain itu, konglomerasi ini juga memegang lisensi majalah Forbes Indonesia dan MYP Ltd, perusahaan tercatat di bursa Singapura yang berinvestasi dalam bisnis real estate.
Jonathan yang kelahiran Singapura, 26 Februari 1987 ini merupakan anak laki-laki satu-satunya dari Tahir. Meskipun anak bungsu, Jonathan merupakan pewaris tahta Grup Mayapada sesuai dengan tradisi Tionghoa yang menjadikan anak laki-laki sebagai penerus bisnis.