2017, Realisasi Investasi di Jakarta Tembus Rekor
Nilainya mencapai Rp108,6 triliun dan untuk pertama sejak 2012 mengungguli Jawa Barat dan Jawa Timur
Nilainya mencapai Rp108,6 triliun dan untuk pertama sejak 2012 mengungguli Jawa Barat dan Jawa Timur
Bareksa.com – Provinsi DKI Jakarta untuk pertama kalinya sejak 2012 menduduki posisi pertama pencapaian realiasi investasi. Hal ini karena menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi DKI Jakarta sepanjang 2017 menembus Rp108,6 triliun atau naik 84,7 persen dari periode sama akhir 2016 Rp58,8 triliun.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi, pencapaian tahun 2017 ini merupakan pertama kalinya realisasi investasi di DKI Jakarta menduduki peringkat pertama di Indonesia. Pasalnya sejak tahun 2012 sampai dengan 2016, peringkat realisasi investasi DKI Jakarta selalu di bawah Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 3,5 kali dari Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Timur, yang memiliki luas wilayah 5 kali dari Provinsi DKI Jakarta. (Baca : Realisasi Investasi Masih Bergantung Asing dan Berpusat di Jawa? Ini Analisanya)
“Hal ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi seluruh warga Jakarta, karena dapat membuktikan bahwa iklim usaha di Jakarta semakin baik. Pasalnya, pencapaian kali ini tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia dan pertama kali dalam sejarah Jakarta,” ujar Edy dalam rilisnya, Kamis, 1 Februari 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Berdasarkan data BKPM RI yang dirilis melalui website www.bkpm.go.id, sepanjang tahun 2017 realisasi investasi di DKI Jakarta terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp47,3 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar US$4,6 miliar atau setara dengan Rp61,3 triliun. (Baca juga BKPM Promosi Peluang Investasi Daerah di Jawa Tengah, Sektor-sektor Ini Digenjot)
Edy menambahkan, pencapaian realisasi investasi tahun 2017 merupakan prestasi bagi DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta karena melebihi hampir dua kali target Key Performance Indicators (KPI) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp55 triliun. (Lihat UMP DKI Jakarta Tahun 2017 Tertinggi Dibanding Ibu Kota Lain di Asia)
Pertumbuhan realisasi investasi DKI Jakarta mencapai level tertingginya pada triwulan IV yaitu selama periode bulan Oktober sampai Desember, dimana terjadi lonjakan penerimaan PMDN menembus angka Rp14,6 triliun, mengalamai peningkatan lebih dari 32 kali dibanding periode yang sama tahun 2016. Menurut Edy, hal ini seiring dengan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2018 sampai 2022.
“Salah satunya menjadikan Jakarta kota memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang,” tutur Edy.
Edy juga menambahkan, peningkatan realisasi investasi yang sangat signifikan dan merupakan pencatatan sejarah baru di Jakarta, tentunya tidak terlepas dari arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta terkait kemudahan investasi dan berbisnis. (Lihat Target EoDB Naik ke Ranking 40, Ini Cara Jokowi Permudah Bisnis di Indonesia)
“Sehingga pada triwulan IV 2017 lalu kami gencar melakukan monitoring, fasilitasi, bimbingan dan konsultasi teknis pengembangan potensi penanaman modal serta melaksanakan fasilitasi penyelesaian masalah/hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan kegiatan penanaman modal yang disampaikan dalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM),” tambah Edy.
Gambar: Target Realisasi Investasi DKI Jakarta Periode 2017 - 2022
Sumber: Website DPMPTSP
DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta telah merancang berbagai program unggulan di tahun 2018 dan tahun- tahun mendatang guna meningkatkan realisasi investasi bidang penanaman modal, dengan menyelenggarakan Jakarta Investment Centre (JIC) yang merupakan sebuah pusat pengembangan informasi dan pengetahuan mengenai investasi di Bidang Penanaman Modal, JIC memiliki program-program mempromosikan peluang-peluang yang akan berinvestasi (market sounding) bahkan akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, BUMD dan badan usaha lainnya. JIC pun mendukung proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan model Public Private People Partnership (PPPP).
Pengembangan program-program JIC selain didukung oleh tenaga ahli profesional, juga didukung Investment Qualified Consultant (QC) yaitu sejumlah pegawai DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta yang dipilih dan dibekali pemahaman mengenai proses perizinan serta menguasai bahasa asing. QC ditugaskan khusus oleh Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta untuk mendampingi investor dan mempermudah dalam hal memperoleh informasi dan perizinan dari hulu ke hilir (end to end) baik bagi investor PMDN maupun PMA. “Sampai saat ini beberapa investor dari Dubai, Swedia, dan Malaysia sedang dalam proses pendampingan,” ungkap Edy. (Lihat BKPM : RI - Turki Kerjasama Investasi Senilai Rp 6,9 Triliun)
Edy berharap JIC dan program-program unggulan lainnya di bidang penanaman modal dapat terus meningkatkan realisasi investasi di DKI Jakarta. “Kami optimis dapat mencapai target realisasi investasi Rp1.000 triliun selama 5 tahun mendatang,” tutup Edy. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.