Berita Hari Ini : BEKS Lepas 50% Saham BJBR, BEI Ajak 22 Perusahaan Besar IPO

Bareksa • 22 Jan 2018

an image
Logo PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)

Moody's diperkirakan naikkan rating Indonesia pada bulan Februari

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan informasi penting di ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari berbagai media, Senin, 22 Januari 2018 :

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)

Pemerintah Provinsi Banten memastikan akan menjual 50 persen sahamnya di Bank BJB pada tahun ini. Ini untuk meningkatkan permodalan di bank milik Provinsi Banten yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS).

Seperti diketahui, saat ini Bank Banten masih masuk kategori bank kecil yang bisa dilihat dari modal intinya hanya Rp478 miliar.

PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)

PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) telah merampungkan penjualan kepemilikan pada jalan tol Cikopo Palimanan kepada PT Astra Infra. Meski memilih melepas kepemilikan di konsensi pertamanya, Nusa Raya masih akan ekspansi di bisnis jalan tol.

Salah satunya, perusahaan tengah memprakarsai pembangunan jalan tol Subang-Patimban bersama dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)

PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) tengah bergerilya mencari calon mitra untuk membangun proyek light rail transit (LRT) di DKI Jakarta. Beberapa calon potensial berasal dari Cina.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur Ratu Prabu, Burhanuddin Bur Maras. ARTI tengah menjajaki pembicaraan untuk membentuk joint venture (JV) dengan beberapa perusahaan Cina untuk membangun proyek LRT di Jakarta.

Moody’s Diperkirakan Segera Naikkan Rating Indonesia

Moody's diperkirakan bakal memutuskan untuk mempertahankan atau menaikkan sovereign credit rating lndonesia. Pemerintah optimistis bahwa Indonesia akan mendapatkan kenaikan peringkat utang tersebut.

Tim ekonom Bank Mandiri dalam risetnya  menyatakan, persepsi investor terhadap risiko investasi di Indonesia pada tahun ini diperkirakan semakin membaik. Moody's diharapkan mengumumkan sovereign rating Indonesia pada Februari 2018.

Kepemilikan asuransi di SBN

Kepemilikan asuransi di Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2017 menyusut. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementrian Keuangan menunjukkan, kepemilikan institusi asuransi per akhir Desember 2017 anjlok 36,7 persen menjadi Rp150,8 triliun dibandingkan akhir 2016 yang sebesar Rp238,24 triliun.

Kepemilikan asuransi berbanding terbalik dengan porsi kepemilikan dana pensiun dan reksadana yang naik di SBN pada tahun lalu.

Dampak Government Shutdown AS

Bank Indonesia menegaskan dampak risiko government shutdown di Amerika Serikat terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.

Disebutkan bahwa kondisi yang terjadi di Amerika Serikat itu dampaknya minim baik kepada perekonomian dunia maupun perekonomian Indonesia.

Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebutkan struktur ekspor Indonesia yang semakin terdiversifikasi negara tujuan ekspornya telah memperkuat resiliensi ekspor terhadap goncangan eksternal.

"Government shutdown tidak berarti bahwa seluruh fungsi pemerintah AS akan berhenti, fungsi yang penting seperti keamanan nasional masih tetap berjalan," tegas Dody

BEI Ajak 22 Perusahaan Besar Lokal IPO

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengajak perusahaan besar dalam negeri untuk menghelat penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO). Ini merupakan salah satu upaya bursa untuk memperbesar kapitalisasi pasar.

Direktur Utama BEI Tito Sulistyo mengatakan, pihaknya telah berkirim surat dengan setidaknya 22 perusahaan besar. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan dengan bisnis besar seperti Djarum, Teh Botol Sosro, Kopi Kapal Api, Kopi Luwak dan beberapa lainnya. (AM)