Bareksa.com - Pasar modal Indonesia terus bergairah seiring tercatatnya rekor baru secara terus menerus. Hal ini tidak terlepas dari kinerja saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Terutama saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) dan telah lama berkontribusi bagi pergerakan indeks. Investor, terutama yang sudah lama menanamkan modal di saham, terus mencatat keuntungan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Januari 2017 berhasil menguat 0,65 persen dan ditutup di level 6.292. Padahal, dalam perdagangan sesi pertama IHSG sempat melemah 0,4 persen.
Penguatan IHSG jelang penutupan perdagangan pada Kamis terdorong oleh salah satu emiten, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Saham produsen rokok itu menguat 2,8 persen. (Baca : IHSG Meroket di Awal Tahun, Selalu Didorong Kenaikan Sektor Konsumer?)
Saham HMSP memiliki kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia saat ini dengan nilai Rp546 triliun. Sehingga wajar saja pergerakan saham ini bisa mendorong IHSG.
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa pada 1990 ini memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sebanyak 27.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp12.600 per saham. HMSP dicatatkan di BEI pada 15 Agustus 1990. (Lihat : IHSG Cetak Rekor Tembus 6.221, HMSP jadi Perusahaan Berkapitalisasi Terbesar)
Jika disesuaikan dengan perdagangan hari ini, maka harga saham HMSP saat penawaran tersebut sebesar Rp4,84 per saham. Penyesuaian harga dilakukan akibat sejumlah aksi korporasi, termasuk pemecahan nilai saham (stock split), rights issue dan penerbitan saham bonus.
Melonjak 970 Kali Lipat
Harga selembar saham HMSP saat ini Rp4.700 per saham dengan jumlah saham beredar sebanyak 116 miliar lembar. Berarti harga saham HMSP telah melonjak 970 kali lipat jika dibandingkan harga saat IPO. (Baca : Tiga Saham Ini Kembali Beraksi di Pre Closed Bawa IHSG Cetak Rekor Baru 6.133)
Dengan begitu, jika kita menginvestasikan uang sebesar Rp1 juta pada saham HMSP tahun 1990, maka pada saat ini, nilai uang tersebut telah menjadi Rp97 juta. Seiring dengan itu, nilai kapitalisasi HMSP telah melonjak hampir 100 kali lipat menjadi Rp546 triliun dari sebelumnya hanya Rp592 miliar.
Dari sisi kinerja keuangan, laba perusahaan rokok ini selalu naik setiap tahunnya. Hal ini tercermin dari laba perusahaan kuartal III 2017 yang naik 3 persen menjadi Rp9,3 triliun dari Rp9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. (Lihat : HMSP Melonjak 5,36 Persen, Bagaimana Prospek Saham HM Sampoerna?)
Kinerja Laba dan Pendapatan HMSP
Sumber: Bareksa.com
Naiknya laba perusahaan terdorong oleh kenaikan pendapatan 3,1 persen menjadi Rp72 triliun dari sebelumnya Rp70 triliun. (hm) (Baca : Saham GGRM dan HMSP Dalam Tren Naik Sebulan Terakhir, Ini Penyebabnya)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut