Yield Treasury Tertinggi 4 Tahun, Reksa Dana Pendapatan Tetap Masih Positif
Yield Treasury AS 10 tahun mencapai level 2,7 persen untuk pertama kalinya sejak April 2014
Yield Treasury AS 10 tahun mencapai level 2,7 persen untuk pertama kalinya sejak April 2014
Bareksa.com – Pasar obligasi domestik kembali tertekan, seiring dengan kondisi di pasar global menjelang pertemuan pejabat bank sentral Amerika Serikat. Meskipun demikian, reksa dana yang berbasiskan obligasi masih mencatatkan kinerja positif sepanjang sebulan terakhir ini.
Imbal hasil obligasi global kembali naik, yang mengindikasikan penurunan harga di pasar. Menjelang pertemuan FOMC pekan ini, imbal hasil (yield) Treasury AS 10 tahun mencapai level 2,7 persen untuk pertama kalinya sejak April 2014, tertinggi dalam empat tahun. Adapun pertemuan FOMC ini merupakan pertemuan terakhir yang akan dihadiri Janet Yellen sebagai Gubernur Fed sebelum ia menyerahkan kepemimpinannya kepada Jerome Powell.
Investor pun akan mengamati data AS dan keputusan kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat The Fed. Adapun skenario reformasi pajak AS yang terbaru turut mendorong investor untuk memikirkan kembali defisit AS dan perkiraan inflasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Naiknya imbal hasil Treasury AS 10 tahun turut pula memicu naiknya imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun ke level 6,24 pada penutupan perdagangan kemarin (Senin, 29 Januari 2018). Seperti diketahui, naiknya imbal hasil obligasi mencerminkan adanya penurunan pada harga obligasi akibat berkurangnya permintaan. (Baca 5 Faktor Pendongkrak Yield Obligasi Membaik Jadi 6,14 Persen)
Hal tersebut juga tercermin dari turunnya indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) pada penutupan perdagangan kemarin. ICBI tercatat turun 0,34 persen pada Senin (29 Januari 2018), dibandingkan level penutupan perdagangan akhir pekan lalu (Jumat, 26 Januari 2018).
Sentimen pelemahan nilai tukar rupiah turut menekan pasar obligasi. Pada penutupan perdagangan Senin, rupiah terdepresiasi 0,45 persen ke level Rp13.366 per dolar AS.
Adapun pelemahan rupiah terjadi seiring pergerakan dolar AS yang menguat terhadap sejumlah mata uang. Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam pesaing utama, naik 0,32 persen menjadi di level 89,35. (Lihat Reksa Dana Sepekan : Rupiah Menguat, Kinerja Reksa Dana Berbasis Saham Bertumbuh)
Meski demikian, dalam sebulan terakhir, pasar obligasi masih mencatatkan kinerja positif. ICBI tercatat tumbuh 1,15 persen sebulan per 29 Januari 2018. Adanya harapan investor atas kenaikan rating investasi dari lembaga pemeringkat Moody’s membuat investor cenderung wait and see sembari merealisasikan keuntungannya terlebih dahulu. (Baca Yield Obligasi Mulai Premium, Waktu Tepat untuk Profit Taking?)
Kinerja reksa dana berbasis obligasi seperti reksa dana pendapatan tetap juga bertahan dengan catatan return positif. Indeks reksa dana pendapatan tetap tercatat tumbuh 0,43 persen dalam sebulan. Begitupun indeks reksa dana pendapatan tetap syariah juga tumbuh 0,6 persen di periode yang sama. (Lihat Terpilihnya Jerome Powell Dongkrak Reksa Dana pada DOKU Cetak Return Tertinggi)
Pada marketplace Bareksa, lima besar reksa dana pendapatan tetap bahkan mencatatkan return tertinggi di kisaran 0,84 persen hingga 1,25 persen dalam sebulan (per 29 Januari 2018). Berikut daftar lima besar reksa dana tersebut:
Sumber : Bareksa.com
Reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat fluktuasi return dan risiko yang moderat (sedang). Jenis reksa dana ini cocok untuk investor tipe konservatif dengan jangka waktu investasi 1-3 tahun. (hm)
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.