Kontrak Berjangka Diluncurkan, Harga Bitcoin Meroket 21 Persen Tembus Rp249 juta
Sepanjang 2017, nilai bitcoin melonjak 14 kali lipat atau 1400 persen
Sepanjang 2017, nilai bitcoin melonjak 14 kali lipat atau 1400 persen
Bareksa.com – Nilai kontrak berjangka bitcoin langsung melonjak 21 persen hanya setelah kontrak bejangka mata uang virtual itu resmi diluncurkan Ahad malam, waktu Chicago, Amerika Serikat.
Kontrak berjangka bitcoin sebulan di CBOE Global Markets, Chicago, yang dibuka di level US$15.460 (sekitar Rp206 juta) pada pukul 18.00 waktu setempat (23.00 GMT), kemudian sempat anjlok sebentar, namun setelah itu harganya meroket hingga ke level US$18.700 (sekitar Rp249 juta).
Bitcoin sebelumnya menuai kontroversi, karena banyak pihak pro maupun kontra, termasuk kritik soal nilai kriptokurensi terbesar di dunia ini sedang dalam ancaman bubble dan kolaps.
Promo Terbaru di Bareksa
Peluncuran kontrak berjangka bitcoin ini merupakan pertama kali bagi mata uang virtual tersebut. (Baca : Nilai Bitcoin Tembus Rp228 juta, Waspadai Ancaman Bubble)
Pada perdagangan 04.30 GMT, harga kontrak berjangka bitcoin sebulan naik 16 persen dari harga pembukaannya di level US$17.940 (Rp239 juta) dengan catatan sebanyak 2.211 kontrak diperdagangkan.
Di bursa Bitstamp, Luksemburg, Belgia, harga bitcoin naik 7 persen menjadi US$15.720.
Melonjak 1400 Persen
Sepanjang 2017, nilai bitcoin melonjak 14 kali lipat atau 1400 persen, di mana dalam sebulan terakhir kenaikan harganya meroket dan cepat. (Lihat : Berbeda dengan BI, Lima Negara Ini Surga bagi Para Pengguna Bitcoin)
Para ahli sebelumnya khawatir risiko mata uang virtual itu akan membayangi debut pertamanya dalam peluncuran kontrak berjangka. Namun sejauh ini, harga bitcoin tidak terlalu liar, tidak seperti dalam beberapa pekan terakhir. Sebab, nilai bitcoin akhirnya roboh 20 persen hanya dalam waktu 10 jam pada Jumat pekan lalu.
“Meskipun jika ada trader institusi atau non institusi di luar sana, mereka hanya ingin memastikan bahwa mekanisme berjalan dulu, hanya untuk kontrak berjangka,” ujar Ophir Gottlieb, Kepala Eksekutif Capital Market Laboratories yang berbasis di Los Angeles seperti dilansir Reuters (10/12/2017).
“Saya pikir kesenangan akan datang setelah pasar berjangka terbentuk mapan. Namun itu butuh waktu beberapa hari,” ungkap Gottlieb. (Baca : Harga Sentuh Rp168 Juta, BI Larang Bitcoin Ditransaksikan Mulai 2018)
Kontrak berjangka adalah kontrak tunai bitcoin berdasarkan harga lelang dalam dolar AS pada Gemini Exchange, yang dimiliki dan dioperasikan oleh dua pengusaha mata uang virtual bersaudara, Cameron dan Tyler Winklevoss.
“Tidak ada cara untuk melakukan arbitrase antara pasar dan bursa. Sepanjang yang saya tahu, CBOE juga tidak dapat menetapkannya,” ungkap Leonhard Weese, Presiden Asosiasi Bitcoin Hong Kong.
“Pedagang bitcoin reguler juga tidak memiliki akses ke pasar berjangka. Sebaliknya meja perdagangan di pasar berjangka juga tidak bisa mengakses bitcoin,” tambahnya. (Lihat : Dituding Bekerja Sama dengan Bitcoin, Ini Kata Bank Mandiri dan BNI)
Asal Usul
Liarnya fluktuasi harga bitcoin membingungkan banyak kalangan, sehingga asal usul mata uang virtual ini juga semakin jadi spekulasi.
Awalnya mulai dibuat pada 2008 oleh seseorang atau kelompok yang menamakan dirinya Satoshi Nakamoto. Bitcoin adalah mata uang digital pertama yang sukses menggunakan kriptografi untuk menjaga transaksi tetap aman dan rahasia.
Kondisi itu membuat regulasi keuangan tradisional kesulitan untuk mengaturnya atau memang tidak mungkin untuk diatur.
Jajaran bank sentral negara-negara di dunia telah memberikan peringatan atas kenaikan harga bitcoin yang liar dan risiko lain di mana bitcoin rentan dijadikan sarana pencucian uang. (Baca : Dua Faktor Ini Sebabkan Harga Bitcoin Bergerak Sangat Fluktuatif)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.