Bareksa.com - Ken Dwijugiasteadi yang sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Pajak telah memasuki usia pensiun pada 8 November lalu. Berbicara sebelum menghadiri sidang tim penilai akhir (TPA) yang dipimpin Presiden, Menteri Pendayangunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur, mengemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengajukan tiga nama.
Sri Mulyani mengajukan tiga nama untuk menduduki pos Dirjen Pajak. Nantinya, Presiden Joko Widodo akan memilih satu dari tiga nama yang diajukan. Asman mengatakan nama yang terpilih bisa langsung melakukan serah terima jabatan dari Ken.
"Namanya belum, tapi masing-masing jabatan ada tiga nama. [Calon Dirjen] Pajak ya tiga nama," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 29 November 2017. (Baca : Faisal Basri : Pajak Jangan Cuma Kejar Pengusaha, Jika Laba 2 BUMN Besar Melemah)
Mengutip Bisnis, di lingkaran Kementerian Keuangan dan Istana, telah lama beredar kabar bahwa nama-nama yang masuk dalam nominasi Dirjen Pajak tersebut adalah Staf Ahli Menkeu Suryo Utomo, Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan dan Sekjen Kemenkeu Hadiyanto.
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menolak berkomentar dan meminta publik untuk bersabar menunggu keputusan TPA. Terkait nama-nama itu, Asman mengaku belum mengetahui dan menyebutkan semua keputusan ada di tangan Presiden. "Tergantung TPA nanti, ada yang diputuskan ada yang enggak," katanya. (Lihat : Jelang Pelaksanaan AEoI, Sri Mulyani Ingatkan WP Laporkan Pajak dengan Benar)
Realisasi Pajak Baru 68,7 Persen hingga Oktober
Sekedar informasi, berdasarkan informasi Ditjen Pajak, realisasi penerimaan negara periode Januari hingga Oktober senilai Rp 882,8 triliun atau 68,7 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 sebesar yang Rp 1.283,57 triliun. (Baca : Jelang Pelaksanaan AEoI, Sri Mulyani Ingatkan WP Laporkan Pajak dengan Benar)
Sehingga siapapun pemimpin yang terpilih nantinya, harus mampu memutar otak untuk mengejar sisa target penerimaan negara melalui pajak Rp400 triliun atau 31,3 persen dari target APBNP 2017 dengan waktu yang tersisa relatif sempit, hanya tersisa November dan Desember tahun ini. (AM)