Sejak Akhir Oktober, Benny Tjokro Sudah Lepas 3,03 Persen Saham RIMO
Jika dibandingkan dengan posisi 31 Maret 2017, porsi kepemilikan Benny pada saham RIMO telah berkurang 39,5 persen
Jika dibandingkan dengan posisi 31 Maret 2017, porsi kepemilikan Benny pada saham RIMO telah berkurang 39,5 persen
Bareksa.com – Langkah Benny Tjokrosaputro sebagai pemegang saham mayoritas PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), semakin menarik untuk disimak. Pasalnya, Benny terus mengurangi kepemilikannya dari semula 76,47 persen per 31 Maret 2017.
Yang terbaru, Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar menyampaikan, kepemilikan Benny pada saham RIMO tersisa 36,97 persen per 15 November 2017. Persentase kepemilikan Benny tersebut setara dengan 15,13 miliar saham.
Mengacu laporan kepemilikan efek RIMO per 31 Oktober 2017, porsi kepemilikan Benny masih sebesar 40 persen. Artinya, dalam 11 hari perdagangan, Benny telah melepas 1,24 miliar saham atau setara dengan 3,03 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara jika dibandingkan dengan posisi 31 Maret 2017, porsi kepemilikan Benny pada saham RIMO telah berkurang 39,5 persen.
Hingga kini, memang tidak diketahui secara pasti siapa yang mengambil porsi kepemilikan Benny pada saham RIMO. Yang jelas, sepanjang November ini, telah terjadi transaksi dengan nilai Rp712,3 miliar saham RIMO di pasar negosiasi.
Terlepas dari aksi yang dilakukan Benny, saham RIMO sepanjang tahun ini dalam tren negatif. Terutama setelah menyentuh level tertingginya Rp660 pada 27 Oktober 2017. Sejak saat itu, saham RIMO berangsur turun dan per 16 November 2017 berada pada level Rp202.
Grafik: Pergerakan Saham RIMO Periode 30 Desember 2016 – 16 November 2017
Sumber: Bareksa.com
Sementara hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini (Jumat, 17 November 2017), saham RIMO turun 2,48 persen ke level Rp197. Penurunan saham RIMO terjadi melalui volume transaksi sebesar 1,38 juta lot dengan frekuensi 1.467 kali bernilai Rp27,39 miliar.
Sekadar mengingatkan, Benny pernah menyampaikan kepada Bareksa terkait aksi pengurangan kepemilikannya pada saham RIMO. Saat itu, Benny menyebut, langkahnya bukan untuk mencari keuntungan melainkan menjual saham sebagai jaminan utang.
Namun saat itu, Benny tidak menjelaskan lebih lanjut soal jaminan utang itu, termasuk utang apa yang dimaksud, berapa nilainya, maupun siapa krediturnya.
Sementara itu, manajemen Rimo mengaku tidak mengetahui transaksi yang dilakukan oleh pemegang sahamnya. Manajemen mengaku bahwa hal tersebut merupakan domain pemegang saham.
"Manajemen fokus untuk mengembangkan usaha perseroan," tutur Direktur Utama Rimo International Lestari, Teddy Tjokrosaputro.
Dia juga mengatakan bahwa rencana perseroan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/ MTN) tidak ada kaitannya dengan transaksi pelepasan saham pengendali perseroan. Transaksi penjualan saham akan menjadi pendapatan bagi pemegang saham perseroan. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.