BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Sucorinvest Maxi Fund Cetak Return Tinggi Saat Pasar Saham Melemah

Bareksa13 November 2017
Tags:
Sucorinvest Maxi Fund Cetak Return Tinggi Saat Pasar Saham Melemah
Ilustrasi investasi aman dan terlindungi. Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_solerf'>solerf / 123RF Stock Photo</a>

Membaiknya defisit transaksi berjalan tampak belum berhasil menahan laju penurunan yang terjadi di pasar saham

Bareksa.com – Pasar saham dalam sepekan lalu bergerak cenderung flat, hingga memengaruhi kinerja reksa dana saham. Meskipun demikian, ada produk reksa dana jenis ini yang masih bertahan mencatatkan keuntungan.

Pada akhir pekan perdagangan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penurunan, yakni 0,34 persen ke level 6.021,83. IHSG mencatatkan penurunan dalam tiga hari berturut-turut setelah menguat selama dua hari sejak awal pekan perdagangan, sehingga dalam sepekan lalu (6-10 Oktober 2017), IHSG mencatatkan pelemahan 0,29 persen.

Adapun sektor perdagangan mencatatkan pelemahan terdalam selama sepekan, disusul sektor pertambangan dengan penurunan masing-masing sebesar 2,33 persen dan 1,22 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Investor asing tampak terus mencatatkan penjualan bersih. Dalam sepekan, investor asing telah membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,9 triliun di seluruh pasar.

Sementara itu, di akhir pekan perdagangan lalu, Bank Indonesia merilis defisit transaksi berjalan triwulan III 2017 yang tercatat sebesar US$4,3 miliar (1,65 persen PDB). Angka tersebut membaik dari defisit pada triwulan sebelumnya yang sebesar US$4,8 miliar (1,91 persen PDB), seiring dengan kenaikan surplus neraca perdagangan barang dan penurunan defisit neraca pendapatan primer.

Adapun kenaikan surplus neraca perdagangan barang didorong oleh meningkatnya ekspor, baik secara nilai maupun volume, di tengah impor yang juga mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan permintaan domestik.

Sementara itu, penurunan defisit neraca pendapatan primer terutama dipengaruhi pembayaran dividen yang lebih rendah sesuai pola musiman. Defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2017 tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan III 2016 yang sebesar 5,1 miliar dollar AS (2,09 persen PDB).

Namun, membaiknya defisit transaksi berjalan tersebut tampak belum berhasil menahan laju penurunan yang terjadi di pasar saham. Kinerja rata-rata reksa dana saham yang menempatkan aset investasinya paling banyak pada saham pun turut mencatatkan penurunan.

Dalam sepekan lalu, indeks reksa dana saham tercatat turun 0,16 persen. Begitupun indeks reksa dana saham syariah mencatatkan penurunan sebesar 0,68 persen.

Meski demikian, adanya diversifikasi menopang beberapa reksa dana saham bertahan dengan catatan return positif dalam sepekan lalu. Salah satunya adalah reksa dana Sucorinvest Maxi Fund.

Reksa dana yang mengalokasikan 97,20 persen asetnya pada saham ini mencatat pertumbuhan return yang positif, yakni 1,14 persen dalam sepekan lalu.

Berdasarkan fund factsheet Oktober 2017, lima besar saham (top holding) yang terdapat pada portofolio reksa dana ini antara lain saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), saham PT Astra International Tbk (ASII), saham PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), dan saham PT Samindo Resources Tbk (MYOH).

Adapun empat dari lima saham tersebut kompak mencatatkan kenaikan dalam perdagangan sepekan lalu. Saham KBLI mencatatkan kenaikan tertinggi dalam portofolio reksa dana, yakni 5,09 persen dalam sepekan, disusul saham ASII yang tercatat naik sebesar 3,09 persen dalam sepekan.

Kemudian, saham MYOH naik 2,31 persen, diikuti saham AALI yang meningkat 0,34 persen dalam sepekan tersebut. Berikut grafik pergerakan harga (stock performance) dari kelima saham yang masuk dalam top holding portofolio reksa dana tersebut.

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Kenaikan harga saham-saham top holding yang terdapat dalam portofolio reksa dana menopang kinerja reksa dana Sucorinvest Maxi Fund mencatatkan pertumbuhan return yang positif di tengah rata-rata reksa dana saham lainnya yang mencatatkan return negatif seiring tekanan yang terjadi di pasar saham.

Reksa dana kelolaan PT Sucorinvest Asset Management ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko agresif dan orientasi investasi jangka panjang dengan jangka waktu investasi lebih dari lima tahun. Reksa dana yang diluncurkan sejak Oktober 2014 ini telah memiliki dana kelolaan Rp131,43 miliar hingga Oktober 2017. (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua