BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Nusa Konstruksi Gandeng Macmahon Garap Konstruksi Tambang Emas dan Tembaga

Bareksa13 November 2017
Tags:
Nusa Konstruksi Gandeng Macmahon Garap Konstruksi Tambang Emas dan Tembaga
Pekerja PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (NKE) menyelesaikan pembangunan gedung World Capital Tower (WCT) setinggi 54 lantai milik Pollux Properties Group, di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (13/9/2017). (Antarafoto/Sammy)

Dari dua proyek ini nilai kontraknya mencapai US$190 juta

Bareksa.com - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) atau NKE baru saja mendapat kontrak pembangunan konstruksi tambang emas dan tembaga di wilayah Tujuh Bukit atau Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur. Untuk mengerjakan proyek itu, perseroan telah membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan asal Australia, Macmahon Holding Limited.

“Konstruksi awal tambang bawah tanah ini akan segera dimulai,” kata Sekretaris Perusahaan Djohan Halim dalam keterangannya, Senin, 13 November 2017.

Djohan menambahkan, kerjasama dengan Macmahon merupakan langkah strategis yang dilakukan NKE untuk semakin memperkuat kemampuan dan daya saing perseroan di industri konstruksi nasional, khususnya pertambangan. Sebelumnya, NKE bersama Macmahon juga telah mengerjakan konstruksi tambang emas di Martabe, Sumatera Utara.

Promo Terbaru di Bareksa

Dari dua proyek kontruksi tambang emas ini, perusahaan patungan ini mengantongi nilai kontrak mencapai US$190 juta. “Masuknya NKE dalam proyek konstruksi tambang akan melengkapi portofolio perseroan. Dengan kemampuan yang terus meningkat, kami optimis dapat menjangkau pasar-pasar baru di sektor kontruksi nasional,” tambah Djohan.

Selama lebih dari 30 tahun menjalani bisnis konstruksi, skema kerjasama joint venture ataupun joint operation merupakan salah satu strategi yang dikembangkan perseroan untuk meningkatkan value dan kontribusi kepada para stakeholders.

Selain dengan Macmahon, saat ini NKE juga menjalin aliansi bisnis dengan perusahaan-perusahaan global untuk menggarap proyek-proyek konstruksi di berbagai wilayah di Indonesia. Di Jawa Tengah, NKE bersama TOA Corporation membentuk joint operation dan bertindak sebagai kontraktor pembangunan PLTU Batang berkapasitas 2 x 1000 MW. Sampai akhir Oktober 2017, konstruksi pembangkit listrik terbesar di Indonesia ini mencapai 30 persen.

Djohan mengungkapkan, perseroan juga menjalin kerjasama dengan Hyundai Engineering & Construction Co menggarap sejumlah apartemen, hotel dan perkantoran. Saat ini yang sedang dalam proses konstruksi adalah pembangunan GCNM Apartemen dan proyek gedung The Element di Jakarta.

Kerjasama strategis juga dilakukan NKE dalam membangun Gedung Sudirman 7.8 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pada proyek ini NKE menggandeng China Strait Construction and Development Co., Ltd. Kontruksi proyek ini sudah mencapai 67 persen. NKE juga bekerjasama dengan CNQC dari Korea Selatan untuk membangun apartemen Chadstone di Cikarang.

“Kerjasama bisnis dengan perusahaan global ini sangat positif bagi perseroan. Apalagi kami juga bisa memprioritaskan penggunaan tenaga kerja lokal dalam setiap proyek yang dikerjakan. Sebagai perusahaan nasional kami senang bisa turut mendorong ekonomi bangsa,” jelas Djohan.

Seiring dengan pengumuman proyek ini, saham DGIK pada penutupan perdagangan sesi I hari ini menguat tipis 1,45 persen ke level Rp70. Saham DGIK dalam setengah hari mencatat volume transaksi sebesar 264.546 lot dengan frekuensi 989 kali bernilai Rp1,85 miliar. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua