Berita Hari Ini : WSBP Kantongi Kontrak Rp8,4 T, ANTM Pakai 13 Persen Dana HMETD

Bareksa • 16 Oct 2017

an image
Pekerja mengangkut bahan konstruksi saat melakukan pembuatan tiang pancang (spun pile) di Pabrik Waskita Beton Precast, Karawang, Jawa Barat. PT Waskita Beton Precast (WBP) adalah anak usaha dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

KIOS mengumumkan akuisisi atas PT Narindo Solusi Komunikasi, harga batu bara terus menguat seiring meningkatnya import

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan media, Senin, 16 Oktober 2017 ;

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

WSBP tahun ini mengincar nilai kontrak baru Rp12,3 triliun. Sampai September 2017, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini sudah mengantongi kontrak baru Rp8,4 triliun atau setara 68,29 persen dari target.

WSBP memasok semua kebutuhan beton precast dan readymix untuk hampir semua proyek tol WSKT. Di antaranya Proyek tol Cibitung-Cilincing, Proyek tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) Cinere-Serpong, Proyek tol PPKA (Pematang Panggang Kayu Agung), Proyek tol Jakarta Cikampek II Elevated, dan Proyek tol Krian Legundi Bunder Manyar.

PT Antam Tbk (ANTM)

Korporasi tambang milik negara, ANTM baru menggunakan 13 persen dana hasil penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) senilai Rp687,17 miliar dari rencana Rp5,35 triliun sampai September 2017.

Dalam salinan laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito, memaparkan dana yang sudah terpakai antara lain untuk proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera tahap I sebesar Rp686,89 miliar dan untuk pembiayaan modal kerja perseroan senilai Rp284 juta.

Dengan demikian, sampai 30 September 2017 atau hampir 2 tahun setelah right issue pada semester II 2015, emiten berkode saham ANTM tersebut masih menyisakan dana right issue sebesar Rp4,67 triliun. Dana itu disimpan dalam deposito dan giro di bank seperti PT Bank mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS)

KIOS mengumumkan mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi, perusahaan agregator e-voucher dan layanan digital lainnya. Penandatanganan perjanjian akuisisi tersebut memperkokoh hubungan strategis dan jangka panjang kedua perusahaan.

Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk Jasin Halim mengatakan bahwa akuisisi saham sebanyak 99 persen ini akan memperkuat bottom line perseroan. Kioson menargetkan pertumbuhan revenue sebanyak 1.900 persen (yoy), menjadi Rp500 miliar pada akhir 2017.

Harga Batu Bara

Harga batu bara terus menguat seiring dengan meningkatnya import dari negara konsumen batu bara dunia. Harga batu bara Newcastle kontrak November 2017 menguat 0,15 poin atau 0,16 persen menuju level US$96,20 per ton. Tahun lalu, harga mencapai titik terendah US$38,75 per ton pada 16 Februari 2016 dan level tertinggi US$78,75 per ton pada 7 November 2016.

Menurut perhitungan Bloomberg, berdasarkan data dari Administrasi Umum Bea Cukai pada Jumat lalu, import batu bara Cina pada September naik sebesar 903.000 ton per hari, meningkat hampir 11 persen yoy dari bulan sebelumnya 27,08 juta ton, tertinggi sejak April 2014.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Anak Usaha WIKA, PT Wijaya Karya Gedung mempercepat pembangunan menara apartemen dalam proyek Podomoro Golf View milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, hingga kini fase 1 masuk proses topping off.

Perusahaan yang merupakan kontraktor pelaksana design and build dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktural, arsitektur, mekanikal elektrik, elektronik dan juga plumbing meraup nilai kontrak Rp 820 miliar.

PT Modernland Realty Tbk. (MDLN)

MDLN optimistis mampu mengejar target penjualan semester I 2017  melalui proyek Jakarta Garden City.

Freddy Chan, Wakil Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk.,mengatakan dibukanya fasilitas Aeon Mall pada akhir September 2017 ditambah dengan adanya penambahan akses baru berupa akses jalan tol dari Jakarta Garden City-Tanjung Priok ke Bandara Soekarno Hatta, jalan tembus Tipar menuju Kelapa Gading, dan jalan tembus Bekasi Raya yang sudah dapat dilalui membuat prospek penjualan makin baik.