Anda Pemegang Saham GTBO? Simak Rencana Bisnis Emiten Batu Bara Ini

Bareksa • 03 Oct 2017

an image
Heavy dump truck menurunkan muatan batubara di kawasan tambang batubara milik Adaro, Tabalong, Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Perseroan punya kontrak penjualan selama setahun dengan perusahaan asal Singapura

Bareksa.com – Lama tak terdengar, nama PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) kembali muncul. Perusahaan perdagangan batu bara ini akan menggelar public expose  tahunan pada 9 Oktober 2017 mendatang.

Kabar terbaru perseroan akan menarik untuk disimak. Apalagi, ada sekitar 39,91 persen kepemilikan masyarakat per 31 Maret 2017, yang harus bersabar menunggu Bursa Efek Indonesia (BEI) melepaskan jeratan sanksi penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham GTBO.

Asal tahu saja, saham GTBO telah disuspensi BEI di pasar regular dan pasar tunai sejak 12 Februari 2015. Suspensi tersebut terkait Garda Buana yang belum melakukan pembayaran denda.

Lantas, apa saja yang akan disampaikan manajemen Garda Buana dalam paparan publik mendatang? Dalam materi paparan publik disampaikan, perseroan telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura, Alata Overseas Pte Ltd, untuk pembelian 2 juta ton selama 12 bulan sejak tanggal pengiriman pertama.

Untuk merealisasikan kontrak itu, Alata Overseas bahkan sudah menempatkan deposit sebesar US$1 juta untuk memperkuat komitmennya.

Manajemen perseroan juga akan menyampaikan bahwa permintaan domestik meningkat dan Garda Buana bisa menjual 50.000 metrik ton (MT) persediaan yang ada di pasar domestik. “Hal ini membantu arus kas perusahaan agar tetap berkelanjutan dalam jangka pendek,” tulis manajemen Garda Buana.

Selain itu, sejak Maret sampai dengan September 2017, Garda Buana berhasil melakukan 12 pengapalan dan telah menandatangani tiga kontrak lagi dengan pembeli untuk pasar India, Thailand, dan China. “Kenaikan harga batu bara turut mendorong permintaan dari internasional,” tambah manajemen perseroan.

Sayangnya, kinerja keuangan Garda Buana masih negatif. Terlihat dari catatan rugi per Juni 2017 yang mencapai US$1,17 juta. Untungnya, Garda Buana punya ekuitas positif dengan nilai US$46,24 juta.

Tabel: Kinerja Keuangan Garda Buana per Juni 2017

Sumber: Materi presentasi perseroan

Agar kinerja perseroan bisa positif, Garda Buana pun telah menetapkan beberapa strategi. Di antaranya, mengurangi beban dan mencari pelanggan baru dengan harga yang lebih baik.

Melalui beberapa strategi itu, Garda Buana memperkirakan dapat tambahan penjualan hingga US$2,48 juta dalam tiga bulan mulai Oktober sampai Desember.

Tabel: Proyeksi Kinerja Garda Buana Sampai Desember 2017

Sumber: Materi presentasi perseroan

Namun, seperti terlihat di dalam tabel, belum ada rencana untuk mengurangi pinjaman dan membayar denda yang menjadi permasalahan utama suspensi saham GTBO di bursa. Maka, terlepas dari proyeksi peningkatan penjualan itu, sepertinya para pemegang saham GTBO masih harus bersabar. (hm)