Nusa Konstruksi Enjiniring Raih Proyek dari Kementerian PUPR, Saham DGIK Menguat

Bareksa • 29 Sep 2017

an image
Pekerja PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (NKE) menyelesaikan pembangunan gedung World Capital Tower (WCT) setinggi 54 lantai milik Pollux Properties Group, di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (13/9/2017). (Antarafoto/Sammy)

Berkasus dengan KPK tak membuat NKE kesulitan dapat proyek

Bareksa.com – Berkasus dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) atau NKE kesulitan memperoleh proyek. Dalam pengumumannya hari ini, Jumat, 29 September 2017, perseroan berhasil memperoleh  tiga  proyek  baru  senilai  total  sekitar  Rp  358,7  miliar. 

Tiga  proyek infrastruktur yang berlokasi di Sumatera Barat  dan  Banten  tersebut  diperoleh  melalui lelang  terbuka  di  Kementerian  Pekerjaan  Umum  dan  Perumahan  Rakyat  (PUPR).  

Sekretaris  Perusahaan NKE, Djohan Halim, mengatakan keberhasilan  perusahaan memenangkan  lelang  ke tiga  proyek  itu  membuktikan  bahwa  NKE  memiliki  reputasi yang  sudah  teruji  dan  terbukti.  Ketiga  proyek  baru  di  sektor  infrastruktur  ini  akan semakin  memperkuat  portofolio  proyek perseroan  hingga  akhir  tahun  ini.  (Baca : PT Nusa Konstruksi Terseret Kasus Korupsi, DGIK Tegaskan Bisnisnya Tak Terganggu)

“Kami  menghargai  kepercayaan yang  diberikan oleh  Kementerian  PUPR  ini  untuk menggarap  berbagai  proyek  infrastruktur  di  daerah.  Komitmen  kami,  proyek-proyek  ini akan  dibangun  dengan  standar  tinggi  dan  diserahkan  sesuai  tenggat  waktu  yang ditetapkan,” jelas Djohan.

Tiga  proyek  di  sektor  Sumber  Daya  Alam  (SDA)  yang  akan  dibangun  itu  berlokasi  di wilayah  kabupaten  yang  meliputi:  Proyek  Pengamanan  Pantai  Tiku,  Padang,  proyek Normalisasi  Sungai  Batang  Agam,  Padang,  dan  proyek  Pengamanan  Pantai  Jongor, Banten.

Djohan  menambahkan, selain  tiga  proyek  tadi,  saat  ini  NKE  juga  tengah  membidik beberapa  proyek SDA  PUPR lainnya. Sebagai  perusahaan  nasional  di  bidang  kontruksi,  NKE  memiliki  pengalaman  panjang dalam  berbagai  proyek  berskala  menengah  dan  besar. (Lihat : Ini Alasan Saham DGIK Justru Menguat Saat KPK Telusuri Proyek Lain PT NKE)

Perusahaan  juga  berkomitmen untuk  selalu  melibatkan  sumber  daya  lokal  dalam  berbagai  pembangunan proyek, terutama  didaerah. Djohan  mengatakan,  melalui  kerjasama  dengan  mitra-mitra  bisnisnya  di  berbagai proyek  kontruksi di  Indonesia,  NKE  mampu  memberikan  pekerjaan  kepada  lebih  dari  10 ribu tenaga kerja, baik organik maupun non organik.

“Dalam  setiap  proyek  yang  kami  kerjakan,  NKE  selalu  memberi  prioritas  untuk melibatkan  tenaga  kerja  lokal.  Langkah  ini  terbukti  lebih  efisien  tanpa  mempengaruhi standar kualitas proyek-proyek NKE,” ujar Djohan.

Selama  lebih  dari  tiga  dasawarsa  terjun  ke  bisnis  konstruksi  nasional,  NKE  telah berpengalaman  dalam  membangun  berbagai  proyek  infrastruktur  seperti  pekerjaan bendungan,  jalan,  jembatan,  irigasi, dan  sebagainya. (Baca : KPK Perdalam Proyek PT Nusa Konstruksi, Namun Saham DGIK Malah Naik 10 Persen)

Saham DGIK

Seiring dengan publikasi perolehan proyek tersebut, saham DGIK dalam posisi menguat. Hingga pukul 15:12 WIB, saham DGIK naik 5,88 persen ke level Rp 72. Bahkan, saham DGIK sempat menyentuh level Rp 74 per saham.

Namun kenaikan saham DGIK tidak diimbangi dengan jumlah transaksi besar. Volume dan frekuensinya masing-masing hanya 212.687 lot dengan frekuensi 1.149 kali. Nilainya pun hanya mencapai Rp 1,51 miliar.

Dalam transaksi saham DGIK, BNI Sekuritas menjadi broker pembeli terbanyak dengan volume 84.653 saham di harga rata-rata Rp71 per saham. Sementara Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi broker penjual terbanyak saham DGIK dengan volume 62.726 saham pada harga rata-rata Rp 71. (Baca : KPK Periksa Direktur PTPP Terkait Kasus DGIK, Bagaimana Prospek Sahamnya?)

Grafik: Intraday Saham DGIK Hingga Pukul 15:05 WIB Perdagangan Jumat, 29 September 2017

Sumber: Bareksa.com

Tags:
dgik