Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting terkait ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan berbagai media pada Selasa, 26 September 2017;
Kemenhub Tawarkan Investasi Proyek Infrastruktur Rp 40 Triliun
Kementerian Perhubungan menargetkan komitmen investasi sebesar Rp 30-40 triliun dari 12 proyek yang ditawarkan kepada investor dalam forum Asia Europe Meeting Transport Ministers Meeting di Bali 26-28 September 2017.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan Kemenhub bakal melakukan pertemuan satu per satu dengan sejumlah delegasi yang hadir di antaranya Inggris, Rusia, Luksemburg, Latvia, Hungaria, Jepang, India, Cina, Filipina, Malaysia dan Singapura.
“Kami ingin sekali investasi semakin baik karena inflasi kita rendah, sentimen internasional juga positif. Jadi minimal kami harapkan Rp 30 triliun,” ujarnya.
Menurut dia sejumlah proyek sudah dilirik beberapa investor Cina dan Belanda. Seperti pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung. Adapun investor dari Uni Emirat Arab disebut tertarik menanamkan modal di proyek Makassar New Port.
Sevel Indonesia Klaim Tidak Alihkan Aset
PT Modern Sevel Indonesia, yang tengah menjalani penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara, mengklaim tidak ada pengalihan aset terkait dengan berubahnya salah satu gerai Seven-11 (seven eleven/ Sevel) menjadi Podjok Halal.
Klaim itu disampaikan lantaran sejumlah kreditur Modern Sevel meminta perseroan transaparan mengenai aset-asetnya. Kuasa hukum perhimpunan kreditur Sevel, David Tobing, mengatakan Seveel Indonesia harus menjabarkan aset yang dimiliki.
“Kami ingin ada transparansi dalam proses PKPU ini,” ujarnya. David mewakili 41 kreditur dengan total tagihan mencapai Rp 103 miliar.
PPRO dan RIMO Gencar Tambah Landbank
Dua emiten properti akan menambah cadangan lahan dalam jumlah besar untuk menyiapkan proyek-proyek baru yang akan menopang kinerja pada masa mendatang.
Kedua emiten yang akan agresif mengakuisisi lahan baru adalah PT PP PRoperti Tbk (PPRO) dan PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO). Hingga September 2017, PP Properti memiliki cadangan lahan seluas 89 hektare (ha) yang siap dikembangkan menjadi apartemen dan mal.
Direktur Keuangan PPRO Indaryanto mengungkapkan, lahan itu berlokasi di Jakarta, Malang, Surabaya, Semarang dan Bandung. Lahan yang diakuisisi dominan berada di sektiar kampus atau sekolah "Akuisisi lahan untuk pembangunan mal dan apartemen,” jelas dia. perseroan telah berhasil mengakuisisi lahan seluas 5,8 hektare pada September tahun ini.
Sementara Rimo International berencana mengakuisisi 1.500 hektare lahan untuk ekspansi. Benny Tjokrosaputro, pemegang saham perseroan, mengungkapkan lahan yang diakuisisi itu berada di sejumlah daerah di Indonesia.
Laba Bersih Chandra Asri Naik 32 Persen
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membukukan laba berih sebesar US$ 66,4 juta, pada kuartal II 2017. Secara akumulasi, laba bersih TPIA pada semester I 2017 sebesar US$ 174,2 juta, atau naik 32 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Perseroan menyatakan perolehan laba tersebut mencerminkan kelanjutan kinerja yang kuat dan margin produk yang sehat di tengah dinamika penawaran dan permintaan yang baik.
AKR Siap Bangun Pembangkit Listrik 500 MW
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membidik pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 500 megawatt (MW) hingga 2023. Pengembangan akan dimulai setelah dituntaskannya pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 23 MW di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Direktur AKR Corporindo, Suresh Vemb, menjelaskan perseroan tengah memfokuskan pemngembangan JIIPE di Gresik, Jawa Timur. Selain menyewakan lahan industri, perseroan akan menjual beberapa lahan kepada perusahaan industri dan pengembangan listrik kawasan JIIPE.
“Kami sudah selesaikan pembangunan pembangkit listrik 23 MW, sehingga kami akan berupaya menaikkan utilitas ke depan. AKR juga akan membangun pembangkit listrik hingga 500 MW yang harapannya dapat memenuhi kawasan JIIPE,” ujar dia.