Suku Bunga BI Turun Jadi 4,25 Persen, Peluang Bunga Kredit Turun Makin Terbuka

Bareksa • 25 Sep 2017

an image
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Perry Warjiyo (kanan) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (22/8). BI akhirnya menurunkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate ke level 4,5 persen. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Penurunan suku bunga kredit sudah mencapai 115 basis poin (bps) sejak 8 bulan terakhir

Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan (BI 7 days reverse (repo) rate) dari 4,5 persen ke level 4,25 persen. Penurunan secara beruntun dalam dua bulan terakhir ini semakin memperluas ruang bagi bank untuk menurunkan suku bunga kredit.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM), BI Dody Budi Waluyo, menyatakan sejak Januari-Agustus 2017, gap (jarak) antara penurunan suku bunga kredit dengan suku bunga acuan BI semakin kecil.

Dia mencatat, penurunan suku bunga kredit sudah mencapai 115 basis poin (bps) sejak delapan bulan terakhir, sedangkan suku bunga acuan sudah turun sebesar 175 basis poin. (Baca : BI Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 4,25 Persen, Ini Alasannya)

“Masih ada ruang bagi bank untuk menurunkan suku bunga kredit,” kata dia di Jakarta akhir pekan lalu.

Kendati dia menyadari penurunan suku bunga kredit membutuhkan waktu penyesuaian setelah BI menurunkan suku bunga acuan. “Memang ada sedikit time leg,”terang dia. (Lihat : Jelang Putusan BI Rate, Ini Daftar 5 Reksa Dana Saham dengan Return Tertinggi)

Penurunan Biaya Dana

Kepala Departemen Kebijakan Makro Prudensial (DKMP) BI, Filianingsih, mengungkapkan penurunan suku bunga kredit ditentukan tidak hanya oleh suku bunga acuan BI, namun oleh komponen pembentuk suku bunga kredit lainnya.

Pasca BI menurunkan suku bunga acuan ini, selanjutnya diharapkan akan terjadi penurunan biaya dana karena menurunnya suku bunga di operasi moneter dan suku bunga simpanan. "Kalau biaya dana turun, maka akan diikuti oleh suku bunga kredit turun,” tegas dia. (Baca : The Fed Pertahankan Suku Bunga, Stimulus Ekonomi AS akan Dikurangi Bulan Depan)

Harapan selanjutnya dari penurunan suku bunga kredit ini adalah pertumbuhan kredit perbankan. Hingga Juli 2017, pertumbuhan kredit bank mencapai mencapai 8,2 persen (year on year/yoy), naik dibandingkan Juni 2017 yang 7,8 persen (yoy).

Penopang pertumbuhan kredit pada Juli 2017 adalah sektor konstruksi, kelistrikan, jasa dan pertanian. (Lihat : OJK Kaji Pencabutan Batas Atas Bunga Deposito, Ini Potensi Dampaknya)

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) bertumbuh 9,7 persen (yoy) pada Juli 2017, menurun dari Juni 2017 yang mencapai 10,3 persen (yoy). Penurunan ini terjadi karena adanya perlambatan pada DPK valas. (K09)