Penetrasi Uang Elektronik Tembus 88 Persen
Penerapan gardu non tunai sebanyak 70 persen
Penerapan gardu non tunai sebanyak 70 persen
Bareksa.com - Sudah 88 persen jalan tol menggunakan uang elektronik (UE) sebagai alat pembayaran per 20 Oktober 2017. Pencapaian penetrasi ini seiring dengan penerapan gardu non tunai sebanyak 70 persen dari total gardu yang ada.
Deputi Gubernur BI Sugeng menjelaskan, kendati penetrasi secara nasional baru mencapai 88 persen, terdapat empat ruas yang telah mencapai elektronifikasi 100 persen. Adapun keempat ruas jalan tol tersebut, yaitu ruas tol BogorRingroad, JORR W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.
“Peningkatan penetrasi transaksi uang elektronik di jalan tol tercapai dengan adanya dukungan integrasi beragam aplikasi UE dalam satu reader (SAM Multiapplet), masuknya lebih banyak penerbit UE yang melayani jalan tol (multi-issuer), dan kampanye yang masif pada 35 ruas tol,” ujar nya di Jakarta, Senin (23 Oktober 2017).
Promo Terbaru di Bareksa
Sugeng mengungkapkan, ke depan, menuju penerapan elektronifikasi pada 31 Oktober 2017, BI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memperkuat koordinasi memastikan kesiapan teknis, bisnis dan kampanye serta edukasi secara masif.
“Persiapan penerapan transaksi nontunai di jalan tol yang dilakukan sejak Mei 2017 semakin memperlihatkan hasil, tercermin dari peningkatan penetrasi nontunai di ruas jalan tol,” katanya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai elektronifikasi adalah melalui percepatan pemasangan SAM Multiapplet, menjaga kewajaran harga kerjasama integrasi uang elektronik, implementasi SOP pemrosesan transaksi antara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan, serta penerapan monitoring tools. Sejalan dengan itu, guna memudahkan masyarakat memperoleh uang elektronik, terus dilakukan pemenuhan kartu perdana uang elektronik termasuk melalui program kartu perdana dengan harga khusus.
Selain itu, penambahan lokasi layanan top up di sekitar gerbang dan rest area jalan tol maupun pada jaringan toko ritel terus dilakukan. Edukasi dan kampanye terus ditingkatkan oleh BI, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), BUJT dan perbankan.
“BI dan Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sistem pembayaran elektronik jalan tol di seluruh Indonesia. Pada 31 Oktober 2017 dan selanjutnya diharapkan pengguna jalan tol sudah terbiasa dan dapat menikmati kemudahan dan kenyaman menggunakan uang elektronik pada pembayaran tol,” paparnya.
Presiden Direktur PT. Jasa Marga Tbk Desy Arryani mengungkapan, per 20 Oktober 2017, penetrasi uang elektronik di jalan tol yang berada di Grup Jasa Marga sudah mencapai 89 persen, sedikit lebih tinggi dari penetrasi nasional. “Mungkin per hari ini sudah 90 persen,” katanya.
Pihaknya terus mengubah gardu tol untuk menjadi gardu nontunai. Sedangkan gardu tol baru semuanya sudah berbentuk non tunai. "Ruas baru yang nontunai terus beroperasi jadi kami mohon masyarakat bisa mengantisipasinya dengan mengubah kebiasaannya,” ucapnya.
Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pungky Wibowo mengungkapkan, sampai sejauh ini baru lima bank yang melayani transaksi pembayaran di jalan tol, yaitu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pada Desember 2017, BI akan menambah tiga bank yang akan melayani transaksi uang elektronik di jalan tol, yaitu PT. Bank Mega Tbk, PT. Bank NationalNobu Tbk dan PT. Bank DKI.
Pihaknya juga memastikan jumlah kartu tersedia untuk mendukung elektronfikasi 100 persen pada 31 Oktober 2017. Pungky mengungkapkan, BI bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) melakukan program diskon sebesar 50 persen pada 17 Agustus-30 September 2017. Dalam program diskon tersebut telah terjual 1,15 juta unit kartu. Selanjutnya, pada 17 Oktober-31 Oktober 2017, program diskon dilanjutkan dengan 100 persen pemotongan harga kartu.
”Kartu yang dipersiapkan untuk menghadapi 31 Oktober 2017 sebanyak 3 juta kartu, pada program diskon sebelumnya sudah terjual 1,15 juta kartu dan diharapkan pada 17 Oktober-31 Oktober 2017 bisa terjual 1,85 juta kartu,” ucapnya.
Dengan banyaknya bank penerbit yang ikut serta dalam uang elektronik di jalan tol, Pungky berharap tidak terjadi monopoli pada bisnis uang elektronik di jalan tol. "Akan ada multi issuer, sehingga tidak ada yang memonopoli, mereka akan bersaing memberikan pelayanan terbaik,” katanya.
Direktur PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk Santoso menjelaskan, pihaknya tidak mengejar kompetisi di bidang uang elektronik. Akan tetapi, pihaknya ingin mendukung program pemerintah dan membantu masyarakat dengan menyediakan solusi pembayaran. "Kami kan baru masuk 2-3 bulan, tentunya tidak dapat dibandingkan dengan yang sembilan tahun,” paparnya.
Sampai September 2017, transaksi uang elektronik BCA di jalan tol mencapai 591.000 transaksi dengan nilai transaksinya mencapai Rp4,8 miliar. Sedangkan volume transaksi pada 1-20 Oktober 2017 sudah mencapai 2,5 juta transaksi dengan nilai Rp21 miliar.
Berdasarkan data Uang Elektronik yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp6,48 triliun pada periode Januari-September 2017, meningkat 53,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,22 triliun. Sedangkan volume transaksi pada periode sembilan bulan pertama tahun 2017 sebesar 547,01 juta transaksi, meningkat 14,84 persen (year on year/yoy) 476,28 juta transaksi. (K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.