BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Prapenjualan Meikarta Rp4,9 Triliun, Laba GMFI US$38,1 Juta

24 Oktober 2017
Tags:
Berita Hari Ini : Prapenjualan Meikarta Rp4,9 Triliun, Laba GMFI US$38,1 Juta
Gambar Konsep Meikarta (sumber : www.meikarta.com)

Lippo Karawaci membukukan prapenjualan Rp5,4 triliun yang sebagian besar disumbang Meikarta

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting pemberitaan ekonomi dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan berita media hari ini, Selasa, 24 Oktober 2017;

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan prapenjualan Rp5,4 triliun hingga kuartal III 2017. Kontribusi prapenjualan paling besar berasal dari proyek Meikarta senilai Rp4,9 triliun atau menyumbang 90,7 persen dari total prapenjualan.

Promo Terbaru di Bareksa

Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya, mengungkapkan perolehan prapenjuaan tersebut tertinggi sepanjang sejarah Lippo Karawaci. Di tengah pelemahan pasar properti, perseroan memutarbalikkan tren dengan meluncurkan Meikarta.

"Kami percaya pasar properti Indonesia akan pulih pada akhir 2017," ujarnya.

Harga hunian vertikal Meikarta ditawarkan mulai Rp6,7 juta per meter persegi atau sekitar Rp127 juta per unit. Perseroan berharap mampu mengatasi defisit pasokan rumah yang saat ini mencapai 11,38 juta unit. Selain itu, proyek Meikarta digadang-gadang memberikan efek ganda bagi ekonomi Indonesia.

Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung kemungkinan dapat tersambung dengan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Transportasi itu akan menjadi bagian dari konektivitas Pulau Jawa 2030.

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan bagian dari proyeksi pembangunan transportasi terpadu 2030 yang sangat dibutuhkan masyarakat. "Jadi tidak melihat dari proyeknya saja, tetapi melihat konektivitas Pulau Jawa, yaitu Jakarta-Bandung, itu menjadi satu pada 2030," jelasnya.

Luhut telah berbicara secara komprehensif mengenai proyek tersebut. Terdapat peluang kereta cepat Jakarta-Bandung terkoneksi dengan Bandara Kertajati sehingga biayanya bisa lebih rendah.

PT Pembangkitan Jawa Bali

Perusahaan asal Qatar, Nebras Power menjalin kerjasama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali senilai US$1 miliar atau setara Rp13,5 triliun. Kerjasama itu meliputi pembangunan pemangkit listrik tenaga gas uap (PLTU) Sumbagut dan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage regasfication unit/ FSRU).

"Pada Kamis malam Nebras Power meneken kesepakatan dengan PJB (PT Pembangkitan Jawa Bali) US$1 miliar," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar.

Komposisi investasi dari total kesepakatan adalah US$ 800 juta digunakan untuk membangun PLTGU Sumbagut I dan US$ 200 juta untuk FSRU. Arcandra mengungkapkan, kerja sama itu memungkinkan pengembang mengimpor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) jika harganya lebih rendah 14,5 persen dari harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP).

Dalam kesepakatan itu, harga LNG dari Qatar sebesar 14 persen dari ICP. Akan tetapi Arcandra lebih mengutamakan pasokan gas dari dalam negeri. "LNG dalam negeri tetap diutamakan. Namun kalau memang dibutuhkan dari luar negeri diperbolehkan harganya masuk 14,5 persen ICP," kata dia.

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI)

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) membukukan laba bersih US$38,1 juta atau setara Rp515,9 miliar pada kuartal III 2017. Angka itu naik 8,86 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$35 juta.

Perseroan membukukan pendapatan US$310,5 juta di kuartal III 2017, atau tumbuh 15 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto menyatakan pencapaian pendapatan perseroan melampaui target sebelumnya, yakni sebesar US$304,4 juta. Persentase pendapatan hingga kuartal III ini sebesar 73,2 persen dari target keseluruhan hingga akhir 2017 yang sebesar US$ 424 juta.

Pendapatan perseroan ditunjang peningkatan volume pekerjaan engine maintenance dan component maintenance yang juga menjadi fokus pengembangan bisnis GMFI di 2017. Selain itu, upaya peningkatan kapabilitas engine maintenance juga berkontribusi atas tercapainya target kuartal III 2017.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Mitsubishi Corporation resmi hengkang dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) usai menjual seluruh kepemiikan sahamnya sebanyak 1,33 miliar lembar saham kepada PT Medco Daya Abadi Lestari senilai Rp411 per saham. Transaksi tersebut dituntaskan pada 18 Oktober 2017.

Sekretaris Perusahaan Medco Energi Internasional, SIendy K Wisandana, menjelaskan setelah transaksi ini maka Mitsubishi tidak lagi memiliki saham Medco. Sebaliknya, Medco Daya Abadi kepemilikannya naik menjadi 14,98 persen saham atau sebanyak 1,99 miliar lembar saham.

Pada April 2017, Mitsubishi juga telah mendivestasi 166,4 juta saham Medco senilai Rp1.645 per saham. Divestasi saat itu membuat kepemilikan Mitsubishi berkurang menjadi 9,98 persen saham. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,92

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,65%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,59

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,51%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,08

Up0,60%
Up4,04%
Up7,13%
Up7,77%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,41

Up0,53%
Up3,95%
Up6,71%
Up7,40%
Up16,95%
Up40,32%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,15

Up0,82%
Up3,96%
Up6,62%
Up7,24%
Up20,21%
Up35,65%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua