Bareksa.com – Perusahaan rokok asal Jepang, Japan Tobacco Inc, mengumumkan akuisisi 100 persen saham perusahaan rokok Indonesia senilai US$ 677 juta (Rp 9,02 triliun).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Japan Tobacco kepada Bursa Efek Jepang, tujuan akuisisi ini adalah untuk mengembangkan bisnis perseroan, terutama untuk rokok kretek.
Adapun Indonesia merupakan pasar tembakau terbesar kedua di dunia setelah Cina dan sebagian besar adalah produk rokok kretek. Tahun lalu, ada 316,1 miliar batang rokok terjual di Indonesia. Transaksi jual beli ditarget akan selesai pada Oktober-Desember mendatang. Pihak Japan Tobacco masih menunggu dan mengikuti peraturan yang berlaku.
Namun, benarkah perusahaan yang diakuisisi yaitu PT Karyadibya Mahardhika (KDM) dan distributornya PT Surya Mustika Nusantara (SMN) merupakan anak usaha PT Gudang Garam Indonesia Tbk (GGRM) seperti yang selama ini beredar di media massa?
Menurut pantauan Bareksa, merujuk pada kolom anak usaha di web resmi Gudang garam, tidak terdapat kedua nama perusahaan itu. Tak hanya itu, dalam laporan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia tentang pertanyaan beserta jawaban manajemen dalam public expose yang digelar pada 30 Agustus 2017, dikatakan bahwa PT Karyadibya Mahardhika bukan merupakan anak usaha Gudang Garam dan tidak ada kaitannya dengan perseroan.
Gambar : Respon Jawaban Manajemen GGRM dalam public expose (30/8)
Sumber: IDX
Untuk diketahui, Japan Tobacco adalah perusahaan rokok Jepang yang sudah menjual produk-produknya ke lebih dari 120 negara, dengan merek-merek global seperti Winston, Camel, Mevius, LD and Natural American Spirit. Tahun lalu, perusahaan yang juga memiliki segmen bisnis farmasi dan makanan olahan ini meraup pendapatan senilai US$ 19,7 miliar.