Berita Hari Ini : ANTM Rugi Rp 496 Miliar, BNBR akan Konversi Utang jadi Saham

Bareksa • 04 Sep 2017

an image
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Antam 100 gram untuk investasi di sebuah toko emas di Pasar Besar, Malang, Jawa Timur, Senin (18/5). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

KIK EBA Jasa Marga Oversubscribe 2,7 kali

Bareksa.com – Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di ekonomi global, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 4 September 20.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Kinerja ANTM pada semester I 2017 terbilang mengecewakan. Berdasarkan Keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten tambang ini membukukan rugi bersih Rp 496,12 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya Antam mencatatkan laba bersih Rp 11,03 miliar.

Ada beberapa hal yang menyebabkan Antam merugi. Antam mencatatkan penurunan penjualan 27,66 persen menjadi Rp 3,01 triliun pada semester I 2017. Sebagai perbandingan, nilai penjualan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 4,16 triliun.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Mandiri Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) Jasa Marga mencatatkan kelebihan permintaan hingga 2,7 kali atau setara Rp 5,1 triliun. Adapun nilai pencatatan KIK EBA Jagorawi di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 2 triliun.

PT Astra International Tbk (ASII)

Melalui PT United Tractors Tbk, ASII memulai proses pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa IV di Jepara, Jawa Tengah lewat tahap groundbreaking.

Dalam debut perdana itu, United Tractors bergabung dalam konsorsium bersama dengan Sumitomo Corporation Group dan The Kansai Electric Power Co., Inc. Group. Ketiganya berhimpun di bawah bendera PT Bhumi Jati Power.

Total kopral nilai investasi PLTU Jawa IV atau yang juga disebut dengan PLTUTanjung Jati Unit 5 dan 6, mencapai US$ 4,2 miliar.

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

BNBR melanjutkan rencana konversi utang menjadi saham atau obligasi wajib konversi (OWK) pada bulan ini. Unit usaha Grup Bakrie ini bakal menerbitkan 55,75 juta saham biasa seri D tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD), dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau 0,05 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.

Untuk tahap selanjutnya, BNBR juga akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD sebanyak 20,74 miliar saham. Jumlah itu setara 15,46 persen modal ditempatkan dan disetor penuh. Aksi korporasi ini akan rampung pada September ini.

BUMN Tambang Siap Akuisisi Mayoritas Saham Freeport

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan perusahaan milik negara melalui holding BUMN tambang siap mengambil alih saham divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI) yang ditargetkan terlaksana pada akhir 2018.

Menurut Rini, selain holding BUMN tambang juga dimungkinkan untuk bersama-sama dengan BUMD masuk menjadi pemegang saham mayoritas di Freeport.