LAMI Mau Go Private, Harga Saham Tender Offer Premium 2,2 Kali Lipat

Bareksa • 15 Aug 2017

an image
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Masa penawaran tender tersebut direncanakan selama 30 hari dan berakhir pada 25 September 2017

Bareksa.com – PT Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) bakal segera merealisasikan rencana untuk go private dalam waktu dekat. Namun investor pemegang saham LAMI, tidak perlu khawatir. Sebab pemegang saham perseroan akan melakukan tender offer saham LAMI.

Dalam rilis prospektus yang perseroan pada Selasa, 15 Agustus 2017 dijelaskan, PT Laksana Citranusantara sebagai pemegang saham mayoritas LAMI akan melakukan tender offer untuk membeli seluruh saham yang dimiliki publik. Jumlahnya mencapai 81.730.000 atau setara dengan 7,11 persen dari jumlah seluruh perusahaan.

Laksana akan menawarkan harga saham tersebut sebesar Rp 814. Saat ini, saham LAMI masih dalam status suspensi sejak 30 September 2016. Terakhir, harga saham LAMI di pasar regular ada pada level Rp 368. Artinya, harga penawaran tender offer saham LAMI lebih tinggi sekitar 2,2 kali lipat.

Bahkan, Laksana juga memberi pilihan bagi publik yang tidak akan menjual sahamnya dalam proses tender offer. “Setelah usulan go private LAMI dilaksanakan, yang tidak menjual sahamnya bisa tetap menjadi pemegang saham,” tulis prospektus itu.

Untuk diketahui, masa penawaran tender tersebut direncanakan selama 30 hari sejak tanggal diumumkannya Pernyataan Penawaran Tender yang telah dinyatakan efektif oleh OJK pada 25 Agustus 2017 dan berakhir pada pukul 16:00 WIB pada tanggal 25 September 2017.

Adapun pembayaran kepada pemegang saham yang telah menerima penawaran tender dan telah menyampaikan seluruh dokumen persyaratan sesuai dengan ketentuan pernyataan tender akan dilaksanakan pada 6 Oktober 2017.

Tabel: Susunan Pemegang Saham LAMI per 30 Juni 2017

Sumber: Laporan keuangan perseroan

Sebagai informasi saja, LAMI IPO pada pada 29 Juni 2001, dengan melepas sebanyak 80 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 125 per saham dan disertai sebanyak 160 juta Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Juli 2001.

Lamicitra merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan properti, jasa, perdagangan dan pertokoan. Kegiatan utamanya adalah penjualan stand di Jembatan Merah Plaza dan Ruko Jembatan Merah – Surabaya, pengelola kawasan berikat di Tanjung Emas Semarang dan penyertaan modal pada anak usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan depo peti kemas (PT Wira Tangguh Dharma Citra), perhotelan (PT Tunjungan Crystal Hotel, hotel Tunjungan), real estat (PT Dharma Bhakti Adijaya, Perumahan Darmo Hill) dan pusat perbelanjaan (PT Persada Alam Nusantara, Pusat Grossir Surabaya dan PT Penta Persada Pertiwi, Tunjungan Electronic Centre).

Status suspensi LAMI sejak 30 September 2016 terkait rencana perseroan untuk melakukan go private dan voluntary deisting.

Dari sisi keuangan, per 30 Juni 2017 Lamicitra mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 50,81 miliar atau naik tipis dari periode sama tahun lalu Rp 50,44 miliar. Dari pendapatan ini, Lamicitra berhasil mengantongi laba Rp 7,02 miliar atau turun 52,37 persen dari Rp 14,74 miliar.

Tabel: Keuangan Lamicitra per 30 Juni 2017

Sumber: Laporan keuangan perseroan