Saham WSKT Longsor. Saham WSBP Ikut Anjlok, Namun Diborong Asing Rp 25,3 Miliar
Harga saham WSBP sempat menyentuh level Rp 404 atau level terendahnya sejak IPO
Harga saham WSBP sempat menyentuh level Rp 404 atau level terendahnya sejak IPO
Bareksa.com – Penurunan harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ikut mempengaruhi pergerakkan saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Jika harga saham WSKT longsor 9 persen, harga saham WSBP ikut anjlok 7,7 persen.
Memasuki sesi 2 perdagangan hari ini (Selasa, 12 September 2017), harga saham WSBP sempat menyentuh level Rp 404 dan menjadi level terendahnya sejak mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 September 2016.
Tapi ada yang menarik dari transaksi saham anak usaha Waskita Karya ini. Ternyata WSBP menjadi saham yang paling banyak diborong asing. Hingga pukul 14:46 WIB, net buy asing di saham WSBP mencapai Rp 25,32 miliar. (Baca juga : Batal Divestasi, Saham WSKT Anjlok 9,15 Persen. Bos Waskita Borong Rp 2,5 Miliar)
Promo Terbaru di Bareksa
Catatan net buy asing di WSBP itu pun mengalahkan dua saham besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Saham BBCA mencatat net buy asing Rp 22,27 miliar, sementara BMRI Rp 15,99 miliar.
Grafik: Intraday Saham WSBP Hingga Pukul 14:36 WIB Perdagangan Selasa, 12 September 2017
Sumber: Bareksa.com
Volume perdagangan saham WSBP juga terbilang cukup besar. Nilainya mencapai 4,28 juta lot dengan frekuensi 10.455 kali. Adapun nilai transaksi saham berkapitalisasi pasar Rp 10,7 triliun ini menyentuh Rp 179,96 miliar. (Lihat juga : Ini Alasan Waskita Karya Batalkan Divestasi Ruas Tol Anak Usaha)
Sejauh ini, saham WSBP banyak dibeli melalui broker Mirae Aset Sekuritas Indonesia dengan volume 684.833 saham pada harga rata-rata Rp 416 per saham. Sementara sebagai penjual, broker Mandiri Sekuritas menjadi yang terbanyak dengan volume 858.821 pada harga rata-rata Rp 417 per saham.
Sebagai informasi, Waskita Beton Precast mulai diperdagangkan secara perdana di BEI pada 20 September 2016. Saat itu, perseroan melepas sebanyak 10,54 miliar saham dengan harga perdana Rp 490 per saham. (Baca juga : Waskita Karya akan Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun, Ini Analisa Utang WSKT)
Artinya, dengan level terendahnya saat ini Rp 404, maka harga saham WSBP sudah anjlok 17,55 persen dibandingkan harga perdananya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.