Lippo Bangun Meikarta Tanpa Libatkan Asing, Penjualan Diutamakan ke Individu WNI
Perseroan berfokus meningkatkan value sebelum membuka pintu bagi investor asing
Perseroan berfokus meningkatkan value sebelum membuka pintu bagi investor asing
Bareksa.com – Grup Lippo memastikan bahwa pembangunan awal proyek Meikarta tidak akan melibatkan investor asing. Lippo memilih menggarap proyek tersebut sendiri terlebih dahulu.
Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Ketut Budi Wijaya, menjelaskan bahwa banyak perusahaan asing yang berminat menjadi partner perseroan di Meikarta. Tetapi dia memandang bahwa perseroan akan fokus meningkatkan value dulu sebelum membuka pintu bagi investor asing.
“Kita ingin value Meikarta tinggi, baru kemudian investor asing masuk,” jelasnya di Jakarta, Senin malam, 11 September 2017. Menurut Ketut, pihaknya tidak ingin partner asing masuk saat nilai Meikarta masih rendah.
Promo Terbaru di Bareksa
Perusahaan pengelola Meikarta juga diharapkan bisa melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham. Langkah tersebut merupakan opsi untuk meningkatkan value Meikarta. Ketut menuturkan bahwa lebih baik lagi jika investor asing masuk ke Meikarta saat IPO saham.
Deputi Chairman Lippo Grup James T. Riady menuturkan, Meikarta adalah proyek besar perseroan untuk memenuhi defisit perumahan di Indonesia. Sampai sekarang defisit perumahan di Indonesia mencapai 11 juta unit rumah.
Besarnya defisit perumahan di Indonesia membuat pelaku usaha harus melakukan terobosan. Saat swasta melakukan terobosan, tentu banyak hal yang belum terpikirkan oleh pemerintah dan peraturan yang ada.
James berharap pemerintah bisa memberikan suasana nyaman bagi dunia investasi di Indonesia.“Kita tidak ingin khawatir, kita ingin investasi jalan saja,” terang dia.
Terjual 130 Ribu Unit
Hingga awal September 2017, Grup Lippo mengklaim sudah menjual sebanyak 130 ribu unit apartemen Meikarta. Dari jumlah itu, sebanyak 32 ribu sudah mencapai titik cicilan tunai.
Rata-rata Lippo berhasil menjual 1.000 unit apartemen per hari. Perseroan memperkirakan penjualan 225 ribu unit apartemen dapat terealisasi tahun depan.
Sebagian pembeli unit di Meikarta merupakan individu. Menurut Ketut, sebenarnya banyak korproasi tertarik memborong unit apartemen Meikarta, tetapi perseroan lebih tertarik menjualnya ke individu orang Indonesia.
Ketut mengungkapkan, saat ini masih ada unit apartemen yang murah. “Karena setiap meluncurkan cluster baru ada apartemen yang murah,” jelas dia.
LPKR Tunda DIRE Hingga 2018
Sementara itu, Ketut mengungkapkan bahwa pihaknya menunda rencana meluncurkan dana investasi real estate (DIRE) senilai Rp 2,45 triliun tahun ini. Keinginan Lippo meluncurkan DIRE terkendala masalah teknis.
Dalam pelaksanaan teknis sekarang, setiap kali DIRE ingin membeli gedung maka produk itu harus membuat satu spesial purpose vehicle (SPV). Padahal, Lippo ingin setiap produk DIRE cukup membuat satu SPV untuk mengakuisisi berbagai properti.
Ketut sudah menyampaikan persoalan teknis tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena jajaran komisioner OJK baru dilantik, dia memperkirakan persoalan teknis tersebut bisa tuntas tahun depan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.