BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Bukan Dijual, Ini Alasan Benny Tjokro Kurangi Kepemilikan Saham RIMO

19 Juli 2017
Tags:
Bukan Dijual, Ini Alasan Benny Tjokro Kurangi Kepemilikan Saham RIMO
Direktur Utama PT Armidian Karyatama Tbk Benny Tjokrosaputro bersama jajaran direksi dan komisaris, memaparkan rencana penawaran perdana saham (IPO) di Jakarta, Rabu (31/5)

Sampai saat ini Benny belum memikirkan untuk mengurangi lagi atau menambah saham RIMO

Bareksa.com – Peningkatan saham PT Rimo International Tbk (RIMO) setelah melaksanakan penerbitan saham terbatas alias rights issue, dimanfaatkan dengan baik oleh Benny Tjokrosaputro. Benny adalah pemegang 76,47 persen saham RIMO per 31 Maret 2017.

Kepemilikan Benny itu pun menjadikannya sebagai pemegang saham pengendali RIMO. Namun secara perlahan, Benny mulai melepas kepemilikannya sedikit demi sedikit.

Catatan Bareksa, kepemilikan Benny di saham RIMO per 7 April 2017 mulai berkurang jadi 75,35 persen. Kemudian berlanjut pada 12 April 2017 menjadi 75,04 persen. Dan terakhir, pada 13 Juli 2017, kepemilikan Benny di RIMO hanya tersisa 50,15 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Namun ternyata, langkah Benny mengurangi kepemilikan saham RIMO bukan untuk mencari keuntungan semata. “Bukan jual, cuma buat jaminan utang,” kata Benny kepada Bareksa, Rabu, 19 Juli 2017.

Sayang, hingga berita ini diturunkan, Benny tidak menjelaskan lebih lanjut soal jaminan utang itu, termasuk utang apa yang dimaksud maupun siapa krediturnya.

Yang jelas, saat ditanya apakah akan mengurangi atau menambah lagi saham RIMO, Benny hanya bilang belum memikirkan hal itu. “Belum terpikir,” ucapnya singkat.

Saham RIMO sendiri menutup hari perdagangan 18 Juli 2017 dengan kenaikan 15,75 persen ke level Rp 294. Penguatan saham RIMO pun berlanjut hari ini. Hingga pukul 14:14 WIB, saham RIMO berada pada level Rp 308 atau naik 4,76 persen.

Grafik: Intraday Saham RIMO Hingga Pukul 14:04 WIB, Rabu, 19 Juli 2017

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Di sisi lain, bisnis Rimo Internasional hingga Maret 2017 sedang tumbuh baik. Perseroan merealisasikan keuntungan seiring dengan membaiknya pendapatan sejak melakukan perubahan bisnis utama. Hingga Juni tahun ini, laba perseroan mencapai Rp 52,75 miliar dari sebelumnya rugi Rp 10,24 miliar.

Pencapaian laba itu tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan yang naik ribuan persen dari Rp 3,14 miliar menjadi Rp 77,1 miliar. Salah satu penyumbang bisnis RIMO tahun ini adalah apartemen yang memberikan pendapatan Rp 74,25 miliar.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua